Reporter: Anggar Septiadi | Editor: Noverius Laoli
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Bank DKI tengah bersiap melantai di Bursa Efek Indonesia (BEI). Saat ini, sejumlah persiapan telah dilakukan. Namun Bank DKI masih menunggu waktu yang tepat untuk melakukan penawaran saham perdana atau Initial Public Offering (IPO). Rencananya IPO tersebut akan dilansungkan tahun 2019 ini dengan menunggu momen pemilihan umum (pemilu).
"Timingnya kami perlu melihat kondisi market. Kami juga masih menunggu momen pemilu, sekiranya nanti bagus tidak ada pengaruh tentu akan segera IPO. Tapi proses persiapan IPO sudah mulai kami jalankan," kata Sigit di Gedung Bank Indonesia, Rabu (2/1).
Selain itu, Sigit menambahkan, ikhtiar IPO juga akan dilakukan setelah pihaknya berkoordinasi dengan penjamin emisi yang telah ditunjuknya yakni Mandiri Sekuritas, Trimegah Sekuritas, dan RHB Sekuritas.
Sementara untuk 2019, Sigit bilang, pihaknya menargetkan pertumbuhan kredit mencapai 13%-14%. Target tersebut sedikit di atas target otoritas sebesar 10%-13%. Sedangkan untuk 2018, ia mengklaim pertumbuhan kredit Bank DKI mencapai 25%.
"2018, indikasi kami pertumbuhan kredit mencapai 25%, tapi ini kan masih closing kemungkinan masih bisa di atas itu. Kalau soal sektor, seluruh segmen tumbuh, di mikro, konsumer, korporasi juga terutama ditopang pembangunan di Jakarta yang cukup signifikan seperti proyek tol," jelas Sigit.
Dari laporan keuangan hingga Oktober 2018, Bank DKI sendiri telah menyalurkan kredit Rp 31,22 triliun, bertumbuh 18,36% dari Oktober 2017 dengan penyaluran kredit sebesar Rp 25,64 triliun.
Dalam periode yang sama, laba Bank DKI juga tercatat meningkat, di mana pada Oktober 2017 perusahaan membukukan laba Rp 575 miliar, meningkat 9,77% pada Oktober 2018 sebesar Rp 631,29 miliar.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News