kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45903,33   4,58   0.51%
  • EMAS1.318.000 -0,68%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Bank Dinar, ingin bersinar di kredit ritel


Sabtu, 16 Agustus 2014 / 16:25 WIB
Bank Dinar, ingin bersinar di kredit ritel
ILUSTRASI. Ini lo saran para ahli waktu yang tepat untuk mengganti kasur dan membeli kasur baru


Reporter: Veri Nurhansyah Tragistina | Editor: Sanny Cicilia

JAKARTA. PT Bank Dinar Indonesia Tbk mewujudkan rencana mencatatkan saham di Bursa Efek Indonesia (BEI). Pada Jumat (11/7), saham  bank berkode DNAR resmi diperdagangkan di Bursa.

DNAR menjadi emiten pendatang baru ke 18 yang melakukan initial public offering (IPO) di tahun ini. Hendra Lie, Direktur Utama Bank Dinar mengatakan, keputusan IPO ini tidak semata untuk memperluas akses permodalan.

Lebih dari itu, Bank Dinar ingin memperkuat citranya di mata masyarakat. Bank Dinar menyadari keputusan menjadi perusahaan terbuka menimbulkan konsekuensi yang besar. "Kami dituntut lebih transparan dan layanan kepada nasabah juga harus lebih baik," kata Hendra kepada KONTAN.

Dengan tuntutan sekaligus komitmen meningkatkan transparansi dan layanan, Bank Dinar berharap bisa menggaet lebih banyak nasabah ke depan. Dalam aksi penawaran saham perdana, Bank Dinar melepas 500 juta saham atau 22,22% dari total modal. Harga saham perdana Bank Dinar di Rp 110 per saham. Maka dari aksi tersebut Bank Dinar memperoleh dana segar senilai Rp 55 miliar.

Bank Dinar akan menggunakan dana IPO itu untuk dua kebutuhan. Pertama, mengembangkan jaringan kantor. Bank Dinar bakal membangun tiga kantor lagi di sisa tahun 2014 ini, yakni berlokasi di Sunter, Jakarta Utara, Bintaro dan Gading Serpong, Tangerang Selatan.

"Kami menilai potensi ketiga lokasi itu sangat bagus untuk meningkatkan penyaluran kredit Bank Dinar," ujar Hendra. Jika terealisasi, jumlah kantor Bank Dinar akan bertambah menjadi 14 unit di akhir tahun ini.

Fokus kredit ritel

Kedua, Bank Dinar akan menggunakan dana IPO untuk ekspansi kredit. Porsinya mencapai 75% dari total dana hasil IPO. Bank Dinar bakal lebih fokus untuk menggarap segmen kredit ritel ketimbang korporasi.

Bank Dinar mulai serius menggarap strategi ini setelah melakukan rebranding pada tahun 2012. "Sebelum rebranding, kami juga sudah menyasar segmen ritel, tapi belum segencar sekarang," kata Hendra,  Jumat (15/8).

Segmen ini dinilai memiliki potensi pertumbuhan paling kuat sekaligus paling tahan krisis. Tak hanya itu, risiko kredit ritel dinilai DNAR lebih rendah karena menjadikan aset tetap (fixed asset) nasabah sebagai jaminan. "Faktor margin juga lebih bagus ketimbang segmen lain," ujar Hendra.

Bank Dinar juga berharap menargetkan penyaluran kredit yang outstanding bisa tumbuh menjadi Rp 850 miliar. Di tahun lalu, penyaluran kredit outstanding Bank Dinar mencapai Rp 491,28 miliar. Jika dicermati, berdasarkan sektor ekonomi, mayoritas kredit Bank Dinar di tahun lalu diserap oleh sektor perdagangan, restoran dan hotel, mencapai Rp 203,34 miliar.

Ini buah strategi Bank Dinar yang memfokuskan usaha di pusat perdagangan terutama di Jakarta Pusat dan Jakarta Utara. Sektor penyerap kredit terbesar kedua adalah industri pengolahan dengan kontribusi Rp 104,02 miliar.

Meski fokus memacu kredit ritel, Bank Dinar tetap berusaha memacu pengumpulan Dana Pihak Ketiga (DPK). Tahun ini, Bank Dinar berharap bisa mengumpulkan DPK Rp 1 triliun, tumbuh dari tahun lalu yang Rp 930 miliar.

Sampai semester I-2014, laba bersih Bank Dinar turun 23,23% menjadi Rp 3,14 miliar. "Kondisi ini disebabkan meningkatnya biaya dana (cost of fund) kami dibandingkan tahun lalu. Biaya dana kami di Juni 2014 naik 2% dibanding Juni tahun lalu," ujar Hendra, kepada reporter KONTAN, Adhitya Himawan.

Selain itu, turunnya laba bersih disebabkan, Bank Dinar mengeluarkan dana besar untuk menambah ekspansi jaringan. "Setelah cabang baru beroperasi penuh, kinerja kami akan membaik ke depan," ujar Hendra.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
EVolution Seminar Practical Business Acumen

[X]
×