kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   12.000   0,80%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Bank BRI paling ciamik menyalurkan KUR, analis rekomendasikan buy BBRI


Selasa, 18 Desember 2018 / 07:48 WIB
Bank BRI paling ciamik menyalurkan KUR, analis rekomendasikan buy BBRI
ILUSTRASI. Target penyaluran KUR


Reporter: Jane Aprilyani | Editor: Sanny Cicilia

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Penyaluran kredit usaha rakyat (KUR) mikro di Tanah Air masih sangat tergantung kepada PT Bank Rakyat Indonesia Tbk. Kemampuan Bank BRI menyalurkan KUR mikro yang tidak dimiliki bank lain, mendorong analis Samuel Sekuritas merekomendasikan beli saham BBRI. 

Hingga November 2018, Bank BRI mampu menyalurkan KUR mikro sebesar Rp 69,3 triliun kepada 3,85jt nasabah. Yang mana rata-rata Rp Rp 18 juta per nasabah. Angka ini merefleksikan 98,6% dari seluruh KUR yang disalurkan BBRI di 2018.

"Kami memperkirakan pemerintah akan mengalokasikan kuota KUR dengan persentase yang lebih tinggi kepada BBRI di 2019. Sampai saat ini, kemampuan BBRI dalam menyalurkan kredit KUR mikro belum dapat disamai oleh bank-bank lain," ujar Suria Dharma, Kepala Riset Samuel Sekuritas dalam risetnya, Senin (17/12).

Pada tahun 2019, ia memperkirakan kemungkinan BBRI akan mendapatkan alokasi kuota KUR lebih dari 65% dari target 2019 Rp 140 triliun. Sementara itu, bank-bank lain mengalami kesulitan dalam penyaluran KUR, sehingga realisasinya jauh di bawah target.

Saat ini KUR bersubsidi disalurkan oleh 35 bank termasuk di antaranya 20 BPD.

Menurut perhitungan Suria, setiap penambahan alokasi 2% KUR sama dengan penambahan alokasi Rp 2,8 triliun kepada Bank BRI. Kuota KUR 2018 BBRI adalah Rp 80,2 triliun atau 64,5% dari target 2018 sebesar Rp 123,53 triliun.

Tak hanya itu, Suria juga melihat bahwa pertumbuhan kredit dan dana simpanan nasabah atau dana pihak ketiga (DPK) Bank BRI selama Januari-Oktober, lebih tinggi dari industri.

Dalam catatannya, kredit tumbuh 16,5% year on year, atau lebih tinggi dari industri yang tumbuh 13,4% yoy. Hal ini diimbangi dengan pertumbuhan DPK sebesar 15,7% (yoy) lebih tinggi dari industri yang tumbuh 7,6% per Oktober 2018.

"Hal ini membuat likuiditas (LDR) sedikit membaik dan turun sebesar 120 basis poin ke 92%," imbuhnya.

Untuk itu, Suria pun merekomendasikan beli saham BBRI dengan target harga Rp 4,100 per saham. Kemarin Senin, saham BBRI pun ditutup melemah 2,17% di harga Rp 3.600.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×