Reporter: Dede Suprayitno | Editor: Sanny Cicilia
JAKARTA. Dalam Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan Luar Biasa (RUPSTLB) yang diselenggarakan PT Bali Towerindo Sentra Tbk (BALI) di Le Meridien Hotel, Jakarta, Jumat (16/6), perseroan menyepakati untuk tidak membagi dividen untuk tahun buku yang berakhir di 2016.
Dari laba bersih perseroan di tahun 2016 sebesar Rp 196.629.741.580, perseroan sepakat menggunakan 0,12% atau sebesar Rp 241.329.200 untuk dana cadangan perseroan. Sisanya, sebesar Rp 196.338.412.380 sebagai laba yang ditahan.
Kebijakan perusahaan untuk tidak membagi dividen lantaran banyaknya pembagunan infrastruktur jaringan yang sedang dikejar perseroan.
"Lagi banyak pembangunan tahun ini," terang Wakil Direktur Utama Anni Suwardi saat RUPSTLB di Jakarta Jumat (16/5).
Tahun ini, BALI menargetkan pertumbuhan pendapatan sebesar 41% menjadi Rp 318 miliar. Untuk anggaran belanja tahun ini, perseroan menargetkan belanja modal sebesar Rp 300-350 miliar.
"Sumber dari income sendiri, juga ada penambahan modal tanpa hak memesan terlebih dulu (non-HMETD) sebesar 10% dari lembar modal saham yang disetor. Tidak menutup kemungkinan dari MTN (utang jangka menengah) dan bank lainnya," tambah Anni.
Hingga akhir tahun 2016, BALI membukukan pendapatan sebesar Rp 225 miliar atau tumbuh 49% dari tahun sebelumnya. Aset perseroan hingga akhir tahun 2016 sebesar Rp 1,7 triliun atau meningkat 42% dari tahun sebelumnya.
Gross profit margin dan operating profit margin perseroan di tahun 2016 masing-masing sebesar 71% dan 56%.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News