kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.662.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.280   55,00   0,34%
  • IDX 6.743   -132,96   -1,93%
  • KOMPAS100 996   -6,22   -0,62%
  • LQ45 785   7,24   0,93%
  • ISSI 204   -4,64   -2,22%
  • IDX30 407   4,40   1,09%
  • IDXHIDIV20 490   7,18   1,49%
  • IDX80 114   0,52   0,46%
  • IDXV30 118   0,81   0,69%
  • IDXQ30 135   1,91   1,44%

Bakrieland Membangun Le Nirwana


Senin, 15 Juni 2009 / 08:10 WIB
Bakrieland Membangun Le Nirwana


Sumber: KONTAN | Editor: Hendra Gunawan

JAKARTA. PT Bakrieland Development Tbk terus melakukan ekspansi. Yang terbaru, mereka akan membangun kawasan komersial Le Nirwana di Bali. Kawasan hiburan berkonsep pantai itu akan melengkapi proyek kondotel Pullman Bali Legian Nirwana sudah selesai mereka bangun sejak April lalu.

Guna membangun proyek baru itu, Bakrieland menyediakan lahan 3.700 meter persegi. Lahan seluas itu dibagi kedalam 13 slot alias kavling yang akan disewakan ke publik. Nilai sewanya mencapai Rp 300.000 per meter persegi, per bulan. “Nantinya kami akan menyewakan selama lima tahun,” terang Andre R. Makalam, Chief Marketing Officer PT Bakrieland Development Hotels & Resort di Jakarta, pekan lalu.

Luas kavling terkecil di kawasan itu adalah 170 meter persegi. Sedangkan kavling yang terbesar mencapai 550 meter persegi. “Kami berharap, kavling bisa terjual semua hingga bulan Juli mendatang,” tukas Andre.

Dari sewa kavling Le Nirwana, Bakrieland menargetkan pemasukan sekitar Rp 1 miliar per bulan. Sejauh ini, sudah ada beberapa penyewa, yakni Red Square, Red Sopari, Takigawa, dan Oenpao. Kecuali Red Square yang merupakan fasilitas hiburan, penyewa yang lainnya adalah restoran. “Kami juga sedang penjajakan dengan Kafe Jimbaran untuk buka di sini,” tukasnya.

Soal investasi, Bakrieland enggan mengungkapkannya. Alasannya, proyek ini hanya merupakan pengembangan dari kondotel. “Jadi investasinya sudah termasuk ke dalam pembangunan Kondotel itu sendiri,” ujar Andre.

Bakrieland mematok, kawasan komersial ini bisa beroperasi Agustus mendatang, berbarengan dengan beroperasinya kondotel Pullman.

Menurut Anton Sitorus, Kepala Riset Jones Lang LaSalle, kehadiran Le Nirwana itu akan menambah maraknya persaingan area komersial di Pantai Kuta. Le Nirwana, papar Anton, punya kans untuk berkembang karena terletak di bagian utara pantai Kuta. Sementara, kawasan yang paling padat area komersialnya justru berada di bagian selatan. “Apalagi di bagian utara pantainya masih relatif bersih,” katanya. Di kawasan pantai utara itu juga hanya ada satu restoran, yakni Papas Restoran dan Cafe.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU

[X]
×