kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.541.000   21.000   1,38%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

BAJA optimistis capai target pendapatan 2017


Senin, 18 September 2017 / 16:29 WIB
BAJA optimistis capai target pendapatan 2017


Reporter: Riska Rahman | Editor: Wahyu T.Rahmawati

KONTAN.CO.ID - Meningkatnya harga baja membuat emiten baja PT Saranacentral Bajatama Tbk (BAJA) optimistis bisa mencapai target pendapatannya di tahun 2017. Namun, perusahaan masih ragu bisa meraih laba tahun ini lantaran ikut naiknya beban bahan baku.

Direktur Utama BAJA Handaja Susanto mengatakan, tahun ini pihaknya optimistis bisa mengejar target pendapatan antara Rp 1,2 triliun hingga Rp 1,3 triliun. "Sampai Juli 2017 lalu, kami sudah berhasil meraup pendapatan hampir Rp 700 miliar. Angka ini sudah hampir mencapai target pendapatan kami tahun ini," ujar Handaja kepada KONTAN, Senin (18/9).

Pencapaian ini didukung oleh meningkatnya harga produk baja ekspor. Sejak awal tahun hingga Juli lalu, harga baja ekspor telah naik 43,3% menjadi US$ 686 per ton. Kenaikan ini turut mendukung peningkatan pendapatan BAJA.

Namun, Handaja tak yakin kenaikan harga produk baja tersebut akan berdampak positif terhadap bottom line tahun ini. Pasalnya, kenaikan harga jual produk baja juga diikuti oleh kenaikan harga bahan baku.

"Bahan baku yang kami beli dari Krakatau Steel juga ikut naik. Selain itu, harga zinc yang kami gunakan untuk keperluan produksi sama-sama meningkat," papar Handaja. Hal ini membuatnya ragu BAJA bisa meraup laba lebih tinggi dibandingkan dengan tahun lalu.

Sebagai catatan, tahun 2016 lalu BAJA berhasil membukukan laba Rp 34,4 miliar. Adapun di tahun lalu BAJA berhasil mencatatkan pendapatan Rp 978,84 miliar.

Sementara itu, selama tahun 2017 ini perusahaan berencana untuk menambah satu alat untuk mempercepat produksi mesin saranalum. Namun, dampak penambahan mesin tersebut belum bisa terlihat di kinerja tahun 2017 ini.

Menurut Handaja, mesin dengan nilai investasi Rp 7 miliar tersebut baru akan nampak hasilnya pada tahun 2018. Nantinya, mesin ini akan menambah kapasitas produksi perusahaan 150.000 ton per tahun. Dengan tambahan ini, kapasitas produksi BAJA menjadi 400.000 ton per tahun.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×