kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.541.000   21.000   1,38%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Bahana Sekuritas: Emiten konsumer diuntungkan bantuan sosial


Selasa, 23 Januari 2018 / 10:57 WIB
Bahana Sekuritas: Emiten konsumer diuntungkan bantuan sosial
ILUSTRASI. Pedagang Sembako di Pasar Petamburan


Reporter: Wahyu Tri Rahmawati | Editor: Wahyu T.Rahmawati

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pertumbuhan ekonomi tahun ini diramal membaik seiring efek pembangunan infrastruktur beberapa tahun terakhir. Bahana Sekuritas memperkirakan, ekonomi akan tumbuh sekitar 5,2%.

Pertumbuhan yang lebih tinggi ketimbang tahun lalu ini disebabkan oleh multiplier effect dari stabilitas kenaikan harga komoditas dunia serta pembangunan infrastruktur yang masih berlanjut. "Ditambah lagi, kenaikan alokasi bantuan sosial dalam APBN 2018, akan menopang pemulihan daya beli masyarakat kelas menengah-bawah," kata 
Michael Setjoadi, analis Bahana Sekuritas dalam riset, Selasa (23/1).

Michael mengatakan, tahun ini, pemerintah akan mendorong dan meningkatkan jumlah masyarakat penerima subsidi bantuan pangan non tunai dari yang sebelumnya penerima subsidi beras. ''Hal ini akan meningkatkan pendapatan rumahtangga serta mendorong penjualan barang konsumer yang bergerak cepat,'' papar Michael. 

Dalam anggaran 2018, pemerintah meningkatkan alokasi bantuan sosial sekitar 33% menjadi Rp 78,2 triliun dari alokasi tahun lalu sekitar Rp 59 triliun, seiring konversi program subsidi beras (Rasta) menjadi Bantuan Pangan Non-Tunai (BPNT). Kenaikan ini akan meningkatkanpendapatan setiap rumah tangga setiap bulannya sekitar Rp 100.000 atau setara dengan 9,5% rata-rata konsumsi rumah tangga. 

Saat ini ada sekitar 7.733 e-warong tersebar di Sumatra dan Jawa, yang berfungsi sebagai tempat bagi masyarakat untuk mendapatkan subsidi bahan pokok. Pemerintah menargetkan tahun ini sekitar 10 juta rumah tangga yang akan mendapatkan BPNT. 

Masyarakat akan mendapatkan subsidi Rp 110.000 per bulan, dari sebelumnya Rp 95.000 yang bisa dibeli dengan kartu e-money keluaran Bank Negara Indonesia (BNI), yang ditransfer setiap dua bulan dengan total Rp 220.000 untukmembeli 15 kg beras, 2 kg gula dan 1 liter minyak goreng. Ke depan, pemerintah akan mentransfer subsidi setiap bulan. 

''Bila pemerintah sukses melakukan konversi 10 juta rumah tangga menggunakan BPNT pada tahun ini, dampaknya akan menopang konsumsi masyarakat menengah-bawah,'' ungkap Michael. 

Dengan melihat program pemerintah yang masih ingin meningkatkan bantuan sosial sepanjang tahun ini demi menopang daya beli masyarakat bawah, Bahana masih merekomendasikan beli untuk saham-saham konsumer terkait bahan pokok seperti PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk (ICBP) dengan target harga Rp 10.600, PT Mayora Indah Tbk (MYOR) dengan target harga Rp 2.700, dan PT Ramayana Lestari Sentosa Tbk (RALS) dengan target harga Rp 1.430.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×