Reporter: Namira Daufina | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie
JAKARTA. Pelemahan mata uang Asia terutama yen jadi pendorong utama tergerusnya rupiah. Di pasar spot, Rabu (14/9), posisi rupiah terpuruk 0,28% jadi Rp 13.205 per dollar AS. Serupa, di kurs tengah Bank Indonesia rupiah menukik 0,58% di Rp 13.228 per dollar AS.
Analis PT Esandar Arthamas Berjangka Tonny Mariano mengatakan, spekulasi jelang pertemuan FOMC pekan depan membuat USD kembali terangkat. "Di sisi lain yen tengah melemah," tuturnya. Ini berimbas bagi mata uang Asia lainnya termasuk rupiah.
Jika berkaca dari sisi internal, katalis negatif juga datang dari IHSG yang terus ambruk. Bisa disimpulkan dari sisi internal dan eksternal keduanya menghimpit posisi nilai tukar mata uang Garuda.
“Tekanan eksternal lebih besar selama perhatian pasar tertuju penuh pada rapat FOMC yang akan dilaksanakan minggu depan,” tambah David Sumual, Ekonom Bank BCA.
Data ekonomi AS yang akan dirilis Kamis (15/9) waktu setempat bakal menetukan pergerakan USD ke depannya. “Ada kans rupiah untuk membalikkan arah atau menguat meski tipis pada Kamis (15/9),” tebak David.
Untuk itu ia menduga rupiah hari ini bergerak di kisaran Rp 13.170 – Rp 13.250 per dollar AS. Sedangkan Tonny memprediksi kisaran Rp 13.175 – Rp 13.275 per dollar AS.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News