CLOSE [X]
kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.470.000   4.000   0,27%
  • USD/IDR 15.946   -52,00   -0,33%
  • IDX 7.161   -53,30   -0,74%
  • KOMPAS100 1.094   -8,21   -0,74%
  • LQ45 872   -4,01   -0,46%
  • ISSI 216   -1,82   -0,84%
  • IDX30 446   -1,75   -0,39%
  • IDXHIDIV20 540   0,36   0,07%
  • IDX80 126   -0,84   -0,67%
  • IDXV30 136   0,20   0,15%
  • IDXQ30 149   -0,29   -0,20%

Awal pekan, bursa Asia memberi sinyal merah


Senin, 12 Januari 2015 / 08:19 WIB
Awal pekan, bursa Asia memberi sinyal merah
ILUSTRASI. Geser Elon Musk, Bernard Arnault Kembali Jadi Orang Terkaya Dunia


Sumber: Bloomberg | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

TOKYO. Bursa Asia memerah pada transaksi awal pekan ini (12/1). Dalam dua saham yang jatuh, terdapat satu saham yang naik. Data yang dihimpun Bloomberg menunjukkan, pada pukul 09.07 waktu Seoul, indeks MSCI Asia Pacific tak banyak mencatatkan perubahan di level 470,28.

Sementara itu, indeks S&P/ASX 200 Australia turun 0,5%, indeks NZX 50 Selandia Baru naik 0,3%, dan indeks Kospi Korea Selatan turun 0,2%. Sedangkan pasar saham di Tokyo hari ini ditutup karena libur nasional.  

Bursa Asia bergerak negatif di tengah kecemasan investor bahwa rencana penggelontoran stimulus di Eropa dikhawatirkan tidak akan memecahkan masalah ekonomi kawaan Eropa. Selain itu, ada juga sentimen lain berupa penurunan data tingkat upah tenaga kerja AS yang memburamkan outlook kenaikan suku bunga AS.

"Ada dua sentimen yang saling tarik menarik yakni berupa deflasi dan ekspektasi kenaikan suku bunga pertama dalam beberapa tahun terakhir oleh the Fed. Kondisi ini yang menyebabkan volatilitas di pasar saham. Saya memprediksi pasar akan terkoreksi," jelas Nader Naeimi, head of dynamic asset allocation AMP Capital Investors.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×