Reporter: Veri Nurhansyah Tragistina | Editor: Djumyati P.
BANDUNG. PT Astra Otoparts Tbk (AUTO) menganggarkan Rp 1,2 triliun sebagai belanja modal sepanjang 2012. Produsen suku cadang otomotif itu, akan menggunakan dana tersebut untuk memenuhi kebutuhan ekspansi.
AUTO berniat menutup kebutuhan belanja modal dengan kas internal dan pinjaman bank. Manajemen AUTO menuturkan belanja modal tersebut antara lain akan digunakan untuk memperluas pabrik empat produk utama perseroan ini, yaitu baterai, shock absorber, ban dan oli.
Alasannya, utilisasi kapasitas produksi pabrik saat ini sudah maksimum. Padahal, permintaan terhadap produk AUTO meningkat, seiring dengan pertumbuhan industri otomotif. "Kalau kami ingin meningkatkan produksi, jelas pabrik harus diperluas," kata Robby Sani, Direktur AUTO, akhir pekan lalu.
Ekspansi tersebut, lanjut Robby, akan dilakukan dalam dua bentuk. Pertama, AUTO akan menambah kapasitas produksi keempat produk tersebut. Saat ini, manajemen AUTO masih menghitung tingkat penambahan produksi yang akan dicapai.
Kedua, perseroan ini akan melakukan ekspansi dari sisi kapabilitas. Maksudnya, anak usaha PT Astra Internasional Tbk (ASII) itu, akan menambah varian produknya, sesuai dengan permintaan.
AUTO juga akan membangun pabrik ban baru di tahun depan. Pabrik ini bakal dioperasikan oleh perusahaan, hasil patungan antara AUTO dengan Pirelli, produsen ban asal Italia. "Kami akan menyelesaikan studi kelayakan, cari tanah, bangun pabrik dan beli mesin," ungkap Robby. Di joint venture itu, AUTO menguasai 40% saham, Pirelli memegang 60% saham.
Pabrik yang menelan investasi US$ 90 juta tersebut, dijadwalkan mulai beroperasi pada 2013. Pabrik ini diharapkan bisa mencapai kapasitas produksi maksimum 7 juta unit ban sepeda motor pada tahun 2016.
Ban hasil produksi pabrik tersebut akan dipasarkan di negara-negara ASEAN dan Eropa. Alasannya, pertumbuhan industri sepeda motor dan otomotif di kawasan tersebut terbilang tinggi.
AUTO juga akan menyerap sebagian dari produksi pabrik tersebut untuk memperkuat penjualan di pasar domestik. Saat ini, AUTO baru bisa menjual sekitar 2,5 juta unit ban sepeda motor per tahun.
Padahal, pasar ban sepeda motor nasional sangat tinggi. "Pasar ban motor nasional bisa mencapai 30 juta per tahun," tutur Robby. Nantinya, ban yang diekspor akan menggunakan merek Pirelli, sedang yang dijual di pasar domestik akan menggunakan merek yang dimiliki AUTO.
Robby belum bersedia mengungkap porsi produksi ban yang akan dialokasikan untuk pasar domestik maupun pasar ekspor. "Detailnya belum ditentukan, kami masih menunggu studi kelayakan," kata dia.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News