Reporter: Agung Jatmiko | Editor: Wahyu T.Rahmawati
JAKARTA. Kurs dollar Australia melemah terhadap sejumlah mata uang utama dunia. Data ekonomi Eropa serta antisipasi pasar menjelang rapat Reserve Bank of Australia (RBA) pada 19 Maret mendatang menyebabkan aussie melemah tipis.
Pasangan EUR/AUD, Jumat (15/3), menguat 0,3% menjadi 1,2561, dibandingkan sehari sebelumnya. Pairing AUD/USD menguat 0,24% menjadi 1,0409. Pasangan AUD/JPY terkoreksi 0,62% menjadi 99,182, setelah mencatatkan level harga tertinggi.
Albertus Christian, analis Monex Investindo Futures mengatakan, penguatan pasangan EUR/AUD disebabkan oleh inflasi Eropa yang cukup bagus. Inflasi Eropa bulan Februari sama dengan bulan Januari di angka 1,8%. Pairing ini cenderung turun sejak awal pekan, sehingga pelaku pasar memanfaatkan sentimen positif dari Eropa untuk melakukan aksi beli.
Ibrahim, analis senior Harvest International Futures mengatakan, melemahnya pasangan AUD/JPY hanya sementara. Pasalnya, pasangan ini mencatat level tertinggi dalam enam bulan di hari sebelumnya. "Fase koreksi wajar terjadi karena di akhir pekan lalu belum ada rilis data ekonomi, baik dari Australia maupun dari Jepang," kata Ibrahim.
Namun, menurut dia, di awal pekan ini pergerakan AUD/JPY kemungkinan akan kembali menguat, seiring terpilihnya Haruhiko Kuroda sebagai gubernur Bank of Japan (BoJ). Kuroda, kata Ibrahim, merupakan pendukung pelonggaran moneter agresif seperti Perdana Menteri Shinzo Abe.
Kiswoyo Adi Joe, Managing Partner Investa Saran Mandiri bilang, penguatan pairing AUD/USD karena inflasi AS bulan Februari lalu yang naik menjadi 0,7%. Data inflasi ini berpengaruh terhadap nilai tukar dollar AS terhadap beberapa mata uang dunia, termasuk aussie.
Kiswoyo memprediksi, penguatan ini masih berlanjut, setidaknya hingga menjelang rapat RBA. Pelaku pasar kemungkinan akan mengambil sikap menunggu sampai pengumuman hasil resmi.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News