Reporter: Agung Jatmiko | Editor: Wahyu T.Rahmawati
JAKARTA. Dollar Australia menguat terhadap sejumlah mata uang utama dunia, setelah sempat terkoreksi dua hari berturut-turut. Data ekonomi yang bagus serta fundamental ekonomi Australia yang masih stabil mampu menopang posisi aussie.
Pasangan EUR/AUD, Selasa (16/4) pukul 16.40 WIB, turun 0,19% menjadi 1,2616, dibanding hari sebelumnya. Pairing AUD/USD naik 0,53% menjadi 1,0368. Sedangkan AUD/JPY naik 1,71% menjadi 101,5070.
Kemarin, Reserve Bank of Australia (RBA) menegaskan bahwa outlook inflasi saat ini masih membuka ruang pemotongan suku bunga. Kurs aussie yang masih mahal dan suku bunga yang terhitung tinggi memberi beban ekonomi Australia serta mengurangi investasi di sektor pertambangan.
Daru Wibisono, analis Monex Investindo Futures mengatakan, pergerakan pasangan EUR/AUD sebenarnya masih stabil. Koreksi yang terjadi bersifat minor dan belum menunjukkan ada tren penurunan. Tapi, koreksi lanjutan masih mungkin terjadi, walau terbatas. "Secara keseluruhan fundamental ekonomi, Australia masih jauh lebih stabil dibandingkan zona Euro yang rentan krisis finansial," kata Daru.
Nizar Hilmy, analis SoeGee Futures bilang, kenaikan pairing AUD/USD semata karena penyesuaian harga, setelah jatuh di awal pekan. Aussie jatuh karena harga-harga komoditas turun dan perlambatan ekonomi China. Ia menduga, potensi pemangkasan suku bunga belum berpengaruh terhadap aussie.
Tonny Mariano, analis Harvest International Futures menambahkan, sentimen positif masih berpihak pada aussie di pairing AUD/JPY. Dollar Australia dalam fase konsolidasi setelah jatuh akibat penurunan data ekonomi China. Tonny memprediksi pasangan AUD/JPY masih bisa naik.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News