Reporter: Namira Daufina | Editor: Yudho Winarto
JAKARTA. Nilai tukar aussie melesat tajam setelah Reserve Bank of Australia (RBA) memutuskan untuk mempertahankan posisi suku bunganya. The Greenback pun harus akui keunggulan mata uang Negeri Kangguru ini.
Mengutip Bloomberg, Selasa (7/6) pukul 16.10 WIB pasangan AUD/USD terbang 1% ke level 0,7440 dibanding hari sebelumnya.
Dipaparkan Tonny Mariano, Analis PT Esandar Arthamas Berjangka keputusan RBA untuk pertahankan suku bunga di level 1,75% mendongkrak nilai aussie.
Ditambah lagi Glenn Stevens, Gubernur RBA menyampaikan kecil kemungkinan pemangkasan suku bunga akan dilakukan dalam waktu dekat.
“Ini menghapus negatifnya katalis sajian data ekonomi yang buruk. Pasar memandang optimis ekonomi Australia ke depannya,” papar Tonny. Memang dirilis data index konstruksi AIG Mei 2016 turun dari 50,8 menjadi 46,7.
Sedangkan di sisi lain, dollar AS justru tertekan oleh pernyataan Gubernur The Fed, Janet Yellen yang masih belum memberikan kepastian kapan suku bunga The Fed akan dikerek naik. Menyebabkan pesimisme kembali menggelayuti pasar dan membuat performa dollar AS meredup.
Pernyataan Yellen kali ini dianggap lebih dovish karena tidak memberikan kepastian mengenai kenaikan suku bunga.
Pada 27 Mei 2016 lalu, saat ia menyampaikan testimoninya di Harvard University, Yellen menyebut melihat peluang kenaikan pada bulan depan, artinya Juni. Namun kemarin, ia tidak lagi mengungkit hal serupa.
Hal ini turut merontokkan kepercayaan pelaku pasar. Dari hasil perkiraan probabilitas kenaikan suku bunga yang dirilis Fed Funds Futures, peluang kenaikan suku bunga pada Juni 2016 turun dari 35% menjadi 6% dan di Juli 2016 menukik dari 53% menjadi 22%.
“Hanya saja kalaupun penguatan berlanjut rentannya sudah lebih sempit karena penguatan yang terjadi sudah cukup signifikan,” ramal Tonny. Koreksi secara teknikal terus mengintai pasangan ini.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News