Reporter: Anna Marie Happy | Editor: Avanty Nurdiana
JAKARTA. Dollar Australia melandai terhadap sejumlah valuta utama. Penurunan peringkat utang negara bagian Australia, Queensland, merupakan penyebab pelemahan terbaru aussie.
Namun, analis menduga, gerak melandai dollar Australia cuma sementara. Valuta itu masih memiliki lebih banyak faktor fundamental yang positif untuk mengimbangi sentimen buruk Queensland.
Pairing EUR/AUD, Kamis (13/9) pukul 16.15 WIB, menguat 0,35% menjadi 1,23688. Namun, terhadap yen Jepang, dollar Australia melemah 0,47% hingga 81,10. Aussie juga melandai terhadap dollar AS menjadi 1,0442.
Analis Monex Investindo Futures, Zulfirman Basir, mengatakan, pernyataan lembaga rating yang menurunkan peringkat kredit Queensland dari AA+ menjadi AA menghembuskan sentimen negatif bagi aussie. Akibatnya, the greenback kembali melaju. Secara teknikal, penguatan aussie terhadap dollar AS yang terlalu tinggi, mengakibatkan koreksi.
Namun menurut Zulfirman, ada sentimen fundamental yang positif bisa mendukung penguatan aussie dalam jangka panjang. “Pasar mulai optimistis dengan perekonomian China setelah Perdana Menteri China Wen Jiabao menargetkan pertumbuhan ekonomi 7,5%,” kata dia. Rencana Federal Reserves mempertahankan kebijakan moneter yang longgar, juga akan mengangkat AUD/USD.
Apalagi, data perekonomian Australia mulai membaik. Data tersebut di antaranya, data pembangunan yang meningkat 4,6% di Juli.
Analis Soegee Futures, Nizar Hilmy menambahkan, menjelang pertemuan Federal Open Market Committee (FOMC), pasar valuta cenderung mendatar.
Nizar memprediksi, bila muncul sinyal quantitative easing ketiga, pairing AUD/USD akan menguat hingga 1,0540. Namun, bila tak ada pertanda QE-3, AUD/USD bisa terkoreksi hingga 1,0370.
Proyeksi Zulfirman serupa. Menurut dia, QE-3 akan membawa angin segar bagi mata uang Negeri Kanguru tersebut. Jika QE-3 jadi digelontorkan, AUD/USD bisa menguat ke 1,0545. Dan tanpa QE-3, AUD/USD akan tergelincir hingga 1,0320.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News