Reporter: Dupla Kartini, Bloomberg | Editor: Dupla Kartini
JAKARTA. Optimisme terhadap stimulus The Fed juga menopang pergerakan mata uang. Pagi ini, rupiah menguat, seiring masuknya kembali investor ke aset negara berkembang, termasuk Indonesia. Kepercayaan investor mulai pulih lantaran kabar pengucuran stimulus tambahan dari bank sentral AS.
Nilai tukar rupiah menguat tipis 0,1% ke level Rp 9.461 per dollar AS pada pukul 08.54 di Jakarta. Selama dua hari sebelumnya, mata uang Garuda ini keok akibat kabar negatif dari Eropa.
Pasar menduga, The Fed akan mengambil langkah tambahan untuk menstimulus ekonomi, setelah menggelar pertemuan dua hari yang dimulai pada hari ini. Ekspektasi itu muncul lantaran data ekonomi AS belakangan cenderung lemah. Klaim pengangguran secara tak terduga naik pada pekan yang berakhir 9 Juni. Sementara, harga konsumen per Mei lalu turun paling tajam dalam tiga tahun terkahir.
Rully Nova, analis mata uang di PT Bank Himpunan Saudara 1906 menyebut, dengan data ekonomi yang lemah dari AS, kemungkinan besar the Fed akan membuka diri terhadap pilihan untuk menambah stimulus. "Itu akan berakibat positif untuk mata uang di negara berkembang," ulasnya.
DBS Group Holdings Ltd menilai, Bank Indonesia telah menempuh kebijakan tambahan untuk mengurangi volatilitas rupiah. Langkah-langkah lebih lanjut kemungkinan akan kembali ditempuh bank sentral dalam beberapa bulan mendatang demi menjaga rupiah.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News