Reporter: Barratut Taqiyyah, Bloomberg | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie
SINGAPURA. Posisi rupiah pagi ini melemah terhadap dollar AS. Pada pukul 09.13, rupiah terdepresiasi 0,1% menjadi 9.185 per dollar. Dengan demikian, dalam dua hari belakangan, pelemahan rupiah mencapai 0,5%.
Pelemahan rupiah terjadi setelah investor asing memangkas kepemilikannya terhadap aset-aset Indonesia. Mereka cemas, kenaikan inflasi akan menurunkan return investasi yang mereka tanam. Data yang dihimpun Bloomberg menunjukkan, investor asing menjual saham Indonesia senilai US$ 34 juta kemarin.
Sementara itu, Bank Indonesia memprediksi, indeks harga konsumen akan naik ke posisi 6,6% pada tahun ini jika harga minyak melonjak. Angka tersebut jauh lebih tinggi ketimbang tingkat inflasi bulan lalu yang hanya mencapai 3,97%.
Keoknya rupiah turut mendorong tingkat yield Indonesia ke level tertinggi dalam tiga bulan terakhir. Asal tahu saja, tingkat yield untuk surat utang pemerintah berjangkawaktu 10 tahun naik sebanyak 3 basis poin menjadi 6,16%. Itu merupakan level paling tinggi sejak 13 Januari lalu. Jika dihitung, tingkat yield sudah bertambah 22 basis poin di sepanjang bulan ini.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News