Reporter: Ika Puspitasari | Editor: Herlina Kartika Dewi
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Arus dana asing kembali masuk ke pasar saham Indonesia. Berdasarkan data perdagangan Bursa Efek Indonesia, sejak perdagangan awal tahun hingga penutupan perdagangan sesi pertama pada Senin (11/1) investor asing mencatat beli bersih sebesar Rp 3,68 triliun.
Analis Panin Sekuritas William Hartanto mengatakan, salah satu faktor masuknya dana asing tak lepas dari perbaikan ekonomi pada 2021.
“Rebalancing dan potensi pemulihan ekonomi sejak ditemukannya vaksin membuat investor asing kembali masuk ke pasar saham Indonesia,” katanya, Senin (11/1).
Ia bilang pembatasan kegiatan di sejumlah wilayah di Jawa dan Bali tak mempengaruhi arus dana asing yang masuk, hal ini bisa dilihat pada perdagangan hari ini aksi beli asing melebihi Rp 1 triliun.
Adapun saham-saham yang banyak diborong asing dari perdagangan Senin (4/1) hingga penutupan perdagangan sesi 1 pada Senin (11/1) meliputi PT Bank Central Asia Tbk (BBCA), PT Telkom Indonesia Tbk (TLKM), PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI), PT Astra International Tbk (ASII), dan PT Bank Negara Indonesia Tbk (BBNI).
Baca Juga: IHSG menguat 1,29% ke 6.338 pada sesi I hari ini, asing catat net buy Rp 1,37 triliun
Selanjutnya investor asing juga memburu saham Bank Mandiri Tbk (BMRI), PT Sarana Menara Nusantara Tbk (TOWR), PT Media Nusantara Citra Tbk (MNCN), PT Merdeka Copper Gold Tbk (MDKA), dan PT Vale Indonesia Tbk (INCO).
Menurut William, saham-saham big caps ini memang dari dulu menjadi favorit investor asing. Ia menilai saham-saham tersebut mempunyai prospek yang cukup menarik di tahun ini, terutama untuuk sektor perbankan. “Karena memang dari siklis recovery tercepat itu di sektor bank,” ungkapnya.
Ia menjagokan saham perbankan seperti BBCA, BBRI, dan BMRI. Willam merekomendasikan pelaku pasar untuk bisa beli saham BBCA dengan target harga Rp 37.000, BBRI dengan target harga Rp 4.800 - Rp 5.200, dan BMRI dengan target harga Rp 7.000.
Sementara itu, investor asing juga banyak melego saham-saham seperti BFIN, LPKR, LINK, ADRO, SCMA, SILO, dan SMSM.
William menambahkan, selama tekanan asing masih besar maka saham-saham tersebut memang berpotensi menurun, maka ia menyarankan untuk wait and see lebih dulu.
Selanjutnya: IHSG melesat, saham-saham ini paling banyak dikoleksi asing dalam sepekan
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News