kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.543.000   4.000   0,26%
  • USD/IDR 15.839   -99,00   -0,63%
  • IDX 7.456   -36,12   -0,48%
  • KOMPAS100 1.155   -4,46   -0,38%
  • LQ45 915   -5,13   -0,56%
  • ISSI 226   -0,31   -0,14%
  • IDX30 472   -2,63   -0,55%
  • IDXHIDIV20 569   -3,89   -0,68%
  • IDX80 132   -0,47   -0,35%
  • IDXV30 140   -0,44   -0,31%
  • IDXQ30 157   -0,93   -0,59%

Asing kembali melirik Surat Berharga Negara


Rabu, 12 Oktober 2011 / 17:45 WIB
Asing kembali melirik Surat Berharga Negara
ILUSTRASI. Bank Mandiri. REUTERS/Beawiharta/File Photo GLOBAL BUSINESS WEEK AHEAD SEARCH GLOBAL BUSINESS 24 APR FOR ALL IMAGES


Reporter: Dyah Ayu Kusumaningtyas | Editor: Sanny Cicilia

JAKARTA. Kepemilikan asing terhadap Surat Berharga Negara (SBN) mulai bertambah kembali. Dalam rilis data terbaru Direktorat Jenderal Pengelolaan Utang Negara (DJPU) per 11 Oktober, posisi dana asing sebesar Rp 214,03 triliun. Dibanding akhir pekan lalu (7/10), kepemilikan asing naik sebesar 0,74% dari sebelumnya Rp 212,46 triliun.

Seiring kembalinya minat asing terhadap SBN, Bank Indonesia (BI) sebagai pengawas stabilitas pasar juga mengurangi kepemilikannya. Pada periode yang sama, kepemilikan BI turun 7,21% menjadi Rp 23,92 triliun dari Rp 25,78 triliun.

Ariawan, Analis obligasi Mega Capital Indonesia, bilang bahwa investor sudah mulai meyakini baiknya fundamental Indonesia saat ini. Menurut dia, investor asing cenderung mempercayakan portofolionya terutama pada SBN bertenor panjang lantaran imbal hasilnya lebih tinggi. "Asing juga masih menempatkan asetnya pada SBN bertenor pendek untuk menjaga dari risiko yang tak terduga," kata Ariawan, Rabu (12/10).

Langkah BI menarik kepemilikan ditujukan agar bisa memegang dana segar lagi. "Dana segar tersebut akan disiapkan apabila investor asing keluar lagi dari SBN," ujar Ariawan.

Dari data yang sama, kepemilikan domestik juga turun. Contohnya, kepemilikan Dana Pensiun berkurang 0,62% menjadi Rp 35,24 triliun. Begitu juga kepemilikan asuransi berkurang 0,13% menjadi Rp 92,7 triliun.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


Survei KG Media

TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×