kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.539.000   0   0,00%
  • USD/IDR 15.740   20,00   0,13%
  • IDX 7.492   12,43   0,17%
  • KOMPAS100 1.159   4,94   0,43%
  • LQ45 920   6,72   0,74%
  • ISSI 226   -0,39   -0,17%
  • IDX30 475   4,06   0,86%
  • IDXHIDIV20 573   5,12   0,90%
  • IDX80 133   0,95   0,72%
  • IDXV30 141   1,37   0,98%
  • IDXQ30 158   1,02   0,65%

Asia Pacific Fibers (POLY) dukung rencana pemerintah yang akan dongkrak ekspor TPT


Selasa, 18 September 2018 / 21:55 WIB
Asia Pacific Fibers (POLY) dukung rencana pemerintah yang akan dongkrak ekspor TPT
ILUSTRASI. PT Asia Pacific Fibers Tbk


Reporter: Intan Nirmala Sari | Editor: Herlina Kartika Dewi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Rencana pemerintah untuk mendorong ekspor tekstil ke Amerika Serikat (AS) dan Australia disambut positif oleh PT Asia Pacific Fibers Tbk (POLY). Pasalnya, sejak 2016 emiten tersebut sudah menargetkan kedua negara tersebut sebagai pangsa pasar mereka.

Assistant President Director Corporate Communications POLY, Prama Yudha Amdan mengatakan, sejak 2016 POLY sudah mencanangkan perubahan arah bisnis.

"Kami ingin bergerak tidak sekadar komoditas, tapi juga produk bernilai tambah, seperti serat untuk anti api, serat untuk otomotif, benang untuk otomotif, kami sudah dana akan meningkatkan ekspor tersebut," kata Yudha kepada Kontan.co.id, Selasa (18/9).

Beberapa negara yang menjadi incaran pangsa pasarnya seperti Turki, Eropa, termasuk Amerika dan beberapa negara di Amerika Selatan. "Jadi arah kami memang sudah ke sana, dan kami menggunakan bahan baku dalam negeri," jelasnya.

Yudha menegaskan, ke depan strategi perusahaan adalah menggenjot ekspor. Mengingat, saat ini porsi ekspor POLY baru mencapai 27%-30% dari total produksi, dengan negara tujuan utama ekspor adalah Korea, Turki, Amerika Selatan dan Eropa.

"Kamijuga akan integrasikan hulu pabrik di 2019, nanti kami akan putuskan lebih lanjut apakah akan restart, reinvent ataupun bikin pabrik baru," ungkapnya.

POLY menilai, pangsa pasar AS dan Australia cukup prospektif dan peluang bagi Tanah Air untuk meningkatkan ekspor. Selain itu, perang dagang antara AS dan China turut memberikan peluang bagi emiten dalam menggaet pangsa pasar.

"Namun, perang dagang juga memberikan ketidakpastian baru, mengingat Indonesia juga menjadi salah satu negara yang di-review AS untuk selanjutnya dikenakan tarif impor," ujarnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


Survei KG Media

TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×