kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.541.000   21.000   1,38%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

ASGR memperkuat bisnis digital


Sabtu, 03 Oktober 2015 / 16:05 WIB
ASGR memperkuat bisnis digital


Reporter: Widiyanto Purnomo | Editor: Sanny Cicilia

JAKARTA. Lesunya perekonomian Indonesia tak mengurangi optimisme PT Astra Graphia Tbk menumbuhkan kinerja bisnis. Dengan strategi agresif menjajakan produk baru, perusahaan distributor alat percetakan merek Fuji Xerox ini membidik target pertumbuhan 10%. 

Emiten Bursa Efek Indonesia (BEI) berkode saham ASGR ini berharap dari bisnis percetakan digital. Apalagi perusahaan baru-baru ini memperkenalkan produk Fuji Xerox dengan teknologi paling anyar. 

Arifin Pranoto, Direktur Astra Graphia, mengatakan, pihaknya optimistis menggapai target pertumbuhan bisnis 10% tahun ini, dibandingkan pencapaian pendapatan tahun lalu. Tahun 2014 ASGR mencetak pendapatan Rp 2,28 triliun dengan laba bersih mencapai Rp 260,2 miliar. 

Mengacu laporan keuangan perusahaan, pada semester I 2015 ASGR mencetak pendapatan Rp 957,34 miliar, naik 3,96% dibandingkan periode yang sama tahun 2014. 

Sayangnya, laba bersih periode semester I 2015 turun 10,50% dibandingkan dengan periode semester I 2014, menjadi Rp 98,16 miliar. 

Tahun ini, ASGR mengerek capital expenditure alias belanja modal 66,67% lebih besar dibandingkan tahun 2014 yang sebesar Rp 150 miliar. Artinya, perusahaan tahun ini mengalokasikan belanja modal Rp 250 miliar. ASGR akan menambah jumlah mesin percetakan dan mesin pendukung bisnis solusi dokumen. 

Sebagai gambaran, dari belanja modal Rp 150 miliar tahun 2014, sebanyak 127 miliar terpakai untuk membeli mesin yang disewakan kepada pelanggan. Sisanya Rp 23 miliar untuk belanja mesin yang dipakai perusahaan sendiri. 

Meski menganggarkan belanja modal lebih besar ketimbang tahun, ASGR mengaku tahun ini bakal lebih berhati-hati. Perusahaan melihat perekonomian Indonesia belum tumbuh optimal pada tahun ini. 

"Situasi ini berpotensi pada penundaan investasi atau pengurangan anggaran belanja barang bidang document, information, communication & technology (DICT) korporasi yang menjadi target pasar kami," ujar Susy H. Widjaja, Sekretaris Perusahaan Astra Graphia. 

Memperkuat TI 

Budaya paperless yang semakin berkembang, seiring perkembangan teknologi, tak membuat ASGR tunduk. Justru, anak usaha Grup Astra ini memanfaatkan teknologi untuk menunjang perkembangan bisnis percetakan. 

Pemanfaatan teknologi dilakoni oleh anak usaha ASGR yakni PT Astragraphia Xprins Indonesia (AXI). AXI mengalokasikan dana sekitar Rp 16 miliar untuk meningkatkan infrastruktur dan sistem teknologi informasi (TI).

"Kami justru tidak bisa lepas dari TI sebagai penunjang bisnis," terang Sahat Sihombing, Presiden Direktur Astra Graphia Xprins. AXI fokus untuk mengembangkan kegiatan usaha yang terkait dengan kebutuhan kantor seperti peralatan kantor, office supplies, document outsourcing, dan distribusi. 

Layanan tersebut masing-masing diberi nama Xprins, Layanan Gerak, dan Layan Gerak Express. Dana investasi lini bisnis Xprins digunakan untuk pengembangan dashboard monitoring dan layanan web. 

Selain itu, mereka memperbaiki proses pemesanan di Xprins dengan membangun layanan web. Jadi, order percetakan bisa dilakukan melalui internet. 

Layan Gerak juga dikembangkan dengan menjual produk melalui situs layangerak.com. Kini, konsumen cukup melihat produk yang diinginkan dan memesan secara online. Menurut Sahat, e-commerce telah menjadi hal yang sangat lazim saat ini dan di masa depan. 

Makanya, ASGR tak mau terlambat memasuki ranah ini untuk mendukung bisnis penyediaan alat-alat kebutuhan kantor. "Generasi sekarang terbiasa melakukan transaksi online karena lebih efisien, mudah dan berkualitas. Nah, yang perlu kami lakukan adalah menyesuaikannya," kata Sahat.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×