Reporter: Aris Nurjani | Editor: Wahyu T.Rahmawati
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pergerakan market kripto belum membaik secara sepenuhnya. Bahkan, pasar kripto berpotensi kembali tertekan.
Melansir CoinMarketCap pada Kamis (4/8) pukull 18.12 WIB, Bitcoin berada di harga US$ 22.858 atau melemah 2,26% dalam 24H dan turun 0,64% dalam tujuh hari terakhir. Sementara Nilai Ethereum (ETH) ke US$ 1.616 turun 2,73% dalam 24 H dan 0,53% dalam sepekan terakhir.
Co-founder CryptoWatch dan Pengelola Channel Duit Pintar, Christopher Tahir mengatakan, aset kripto belum ada yang membaik pada kuartal kedua. Pada periode April-Juni, pasar kripto malah mencatat kinerja terburuk dalam dua tahun terakhir.
"Kuartal kedua adalah salah satu kuartal terburuk malahan, karena tekanan inflasi tinggi dan kenaikan suku bunga" ucap Christopher kepada Kontan.co.id, Kamis (4/8).
Baca Juga: Jeblok di Kuartal Kedua, Begini Prospek Kripto di Kuartal Ketiga
Christopher mengatakan aset kripto ada potensi tertekan dan menurun. Pasar kripto juga belum menunjukkan tanda pembalikan lantaran masih dipengaruhi kenaikan suku bunga dan inflasi. Sehingga investor akan cenderung amankan dana dari aset berisiko.
"Karena saat ini mayoritas aset kripto sama dengan spekulasi," ujarnya.
Christopher mengatakan sentimen yang mempengaruhi masih berasal dari seputaran aliran dana ke aset kripto yang masih dipengaruhi ekonomi makro. Menurut Christopher saat ini investor sebaiknya tunggu melambatnya laju inflasi dan lihat selera risiko investor umumnya, karena semakin besar seleranya maka semakin besar risiko yang dapat diambil.
Untuk 10 aset kripto, Christopher memperkirakan masih cenderung bergerak mendatar dan tertekan melihat adanya potensi resesi.
"Untuk Bitcoin masih akan di kisaran US$ 20.000-US$ 25.000. Top 10 bukan berarti bakalan bangkit karena apa yang hancur di 2018 silam masih ada yang belum pulih hingga hari ini," pungkas dia
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
