kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45898,02   -8,28   -0.91%
  • EMAS1.318.000 0,61%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Aset Kripto Ada di Zona Hijau Jelang Akhir Pekan, Sentimen Negatif Masih Membayangi


Jumat, 15 Juli 2022 / 14:36 WIB
Aset Kripto Ada di Zona Hijau Jelang Akhir Pekan, Sentimen Negatif Masih Membayangi
ILUSTRASI. Mata uang kripto.


Reporter: Hikma Dirgantara | Editor: Herlina Kartika Dewi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Menjelang akhir pekan, kondisi market kripto berhasil berada di zona hijau. Tercatat, secara keseluruhan sejumlah aset kripto, terutama yang berkapitalisasi besar atau big cap mencatatkan penguatan dalam 24 jam terakhir.

Melansir CoinMarketCap, pada Jumat (15/7) pukul 14.15 WIB, nilai Bitcoin berada di harga US$ 20.670.29 atau melonjak 3,5% dalam sehari terakhir. Nilai Ethereum (ETH) ikut naik 9,52% ke US$ 1.202,95 di waktu yang sama. 

Sementara altcoin lainnya juga tidak meroket, seperti XRP, Solana (SOL), Dogecoin (DOGE) dan Cardano (ADA) harga melonjak masing-masing 5,59%, 7,56%, 2,77% dan 3,15% dalam 24 jam terakhir. 

Trader Tokocrypto Afid Sugiono mengatakan, reli singkat yang terjadi pada perdagangan market kripto disebabkan oleh sentimen positif dari komentar terbaru pejabat The Fed yang menampik akan mengerek suku bunga acuannya sebesar 100 basis poin. Menyikapi hal tersebut, ia bilang banyak investor yang menjadi bergairah untuk kembali melakukan transaksi di market kripto.

Baca Juga: Harga Bitcoin Diprediksi Bakal Anjlok ke Level US$ 10.000, Ini Penyebabnya

“Meski demikian, reli singkat ini hanya bertahan sementara lantaran belum didukung aksi akumulasi yang kuat dari pelaku pasar,” ujar Afid dalam keterangan tertulis, Jumat (15/7). 

Ia berkaca dari data CoinMarketCap di mana nilai market cap aset kripto belum tembus US$ 1 triliun dan volume trading harian di bursa kripto turun 5,14% dalam sehari terakhir. Menurutnya, investor masih khawatir inflasi tinggi dan ancaman resesi dalam jangka waktu pendek ini.

Ke depan, Afid meyakini akan ada tiga katalis yang berpotensi menjadi sentimen negatif untuk pasar kripto. Pertama, jika The Fed merespons kenaikan inflasi dengan menaikkan suku bunga acuan ekstra kencang, maka selera investor perlahan bakal pudar. 

Selanjutnya, kabar dari platform pinjam meminjam kripto, Celsius yang tengah menyiapkan dokumen kebangkrutan. Menurut dokumen yang diajukan ke pengadilan tata usaha New York, Celsius ternyata hanya memiliki aset US$ 4,3 miliar, sedangkan kewajibannya mencapai US$ 5,5 miliar. Artinya Celcius punya defisit neraca sebesar US$ 1,2 miliar.

“Terakhir, perkembangan dari kasus Mt Gox yang memiliki 142.000 Bitcoin disebut-sebut siap untuk menjual bitcoinnya dalam rangka ganti rugi korban. Walau terdengar seperti kabar positif, ganti rugi ini dapat membuat tekanan jual yang besar di pasar kripto, terutama untuk Bitcoin,” imbuh Afid. 

Baca Juga: Gugur Satu Persatu, Kini Giliran Pialang Kprito Celsius Files Ajukan Kebangkrutan

Dengan kondisi tersebut, dalam jangka pendek, Afid memperkirakan harga Bitcoin akan berada di kisaran harga US$ 20.317. Namun, euforia pasar saat ini masih memungkinkan untuk membuat Bitcoin naik hingga ke level harga US$ 21.127.

Namun, jika harga Bitcoin kembali terkoreksi, kemungkinan akan turun dan retest support pada harga US$ 19,772.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
EVolution Seminar Practical Business Acumen

[X]
×