Reporter: Pulina Nityakanti | Editor: Khomarul Hidayat
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Bumi Serpong Damai Tbk (BSDE) menyebut aset unggulan di tahun 2024 masih berasal dari aset hunian.
Direktur BSDE Hermawan Wijaya mengatakan, pendapatan dari penjualan aset hunian berkontribusi sekitar 89% terhadap total pendapatan usaha BSDE di kuartal I 2024.
“Sementara, pendapatan dari sisi recurring income berkontribusi sekitar ±11% dari total pendapatan usaha BSDE di kuartal I 2024,” ujarnya kepada Kontan, Selasa (21/5).
Hermawan menuturkan, saat ini BSDE memiliki sejumlah proyek ongoing residensial, komersial, dan apartemen. Dari proyek residensial, BSDE memiliki Nava Park, Hiera, The Zora, Eonna dan Terravia di BSD City.
“Teranyar, kami memperkenalkan high end residential Tresor yang berlokasi di area premium BSD City,” ujarnya.
Baca Juga: Pengendali Beli Lagi 7,3 Juta Saham Bumi Serpong Damai (BSDE)
Dari proyek komersial, BSDE didukung peluncuran proyek baru di Cascade Studio Loft di BSD City, Devant Business Loft di Kota Wisata Cibubur, dan 7th Avenue Biztown di Grand City Balikpapan.
“Selain itu, kami juga terus mengembangkan proyek penjualan ruko dari proyek yang telah berjalan. Baru-baru ini, kami baru meluncurkan proyek business center Northridge Ultimate yang berlokasi di BSD City,” kata Hermawan.
Dari proyek apartmen, utamanya berasal dari proyek Apartment Southgate dan Aerium. Kedua apartemen ini berlokasi di Jakarta.
“Selain itu, ada proyek Apartment Akasa dan Upper-west yang berlokasi di BSD City,” imbuhnya.
Equity Analyst Kanaka Hita Solvera William Wibowo melihat, pergerakan saham BSDE berada di level support Rp 900 per saham dan resistance Rp 1.020 per saham. William pun merekomendasikan speculative buy untuk saham BSDE dengan target harga Rp 1.020 per saham.
Asal tahu saja, BSDE membukukan pertumbuhan pendapatan usaha sebesar 31,25% menjadi Rp 3,77 triliun di kuartal I-2024 dibandingkan periode sama tahun lalu Rp 2,88 triliun.
Pada akhir Maret 2024, BSDE membukukan laba periode berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk sebesar Rp 1,44 triliun, melonjak 62,55% dibandingkan dengan periode sama tahun lalu Rp 883,99 miliar.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News