kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45898,78   -24,72   -2.68%
  • EMAS1.326.000 0,00%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Arus kas menekan performa saham BUMN Konstruksi


Rabu, 18 Juli 2018 / 09:45 WIB
Arus kas menekan performa saham BUMN Konstruksi
ILUSTRASI. Proyek PTPP


Reporter: Elisabet Lisa Listiani Putri | Editor: Sanny Cicilia

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Performa saham-saham konstruksi Badan Usaha Milik Negara (BUMN) pada tahun ini loyo. Meski demikian, harga saham emiten pelat merah ini punya kans rebound dalam jangka pendek menjelang rilis laporan keuangan kuartal kedua.

Sebagai gambaran, saham PT PP Tbk (PTPP) sudah merosot 18,73% secara year to date hingga Selasa (17/7). Pada 28 Juni lalu, saham ini bahkan sempat menyentuh Rp 1.840 per saham, level terendah sejak Juli 2014.

Saham PT Wijaya Karya Tbk (WIKA) pada 8 Mei lalu bahkan sempat terseret ke level terendah sejak Desember 2012, yaitu di Rp 1.250 per saham. Secara year to date, harganya sudah turun 11,68%.

Pada periode yang sama, saham PT Waskita Karya Tbk (WSKT) terpangkas 5,97% dan PT Adhi Karya Tbk (ADHI) sudah turun 10,75%.

Analis Panin Sekuritas William Hartanto menjelaskan, kekhawatiran mengenai cashflow dan kecelakaan proyek jadi pemicu saham konstruksi tergerus dalam tiga tahun terakhir. "Ini menjadi sorotan utama karena dianggap proyek-proyek yang dijalankan tidak akan sesuai harapan awal," katanya, Selasa (17/7).

Hans Kwee, Direktur Investa Saran Mandiri sepakat masalah cashflow membayangi emiten konstruksi. Apalagi, di tengah gejolak pasar global dan pelemahan rupiah. "Ini menyebabkan belanja pemerintah membengkak, sehingga pembayaran proyek-proyek konstruksi BUMN bisa saja tertunda," imbuhnya.

Namun, lanjut Hans, belakangan ini, sentimen positif mulai muncul dengan selesainya beberapa proyek konstruksi. Angin segar ini diikuti pergerakan saham yang rebound kemarin (17/7).

William bilang, saham-saham tersebut sudah memasuki bottom, dan kompak menguat, kemarin. Kenaikan harga saham diperkirakan sebagai antisipasi rilis laporan keuangan emiten. "Saat ini, belum ada sentimen baru, namun dengan penguatan kemarin, ada peluang harganya lanjut naik hingga akhir pekan," katanya.

Sehingga, menurut Hans, bisa mulai akumulasi beli. Target harga saham ADHI di Rp 1.750, WIKA di Rp 1.700 dan WSKT di Rp 2.200.

Hans juga menilai harga saham konstruksi BUMN sudah murah, sehingga layak dikoleksi. Ia merekomendasikan beli WIKA, WSKT dan PTPP.

Kemarin, ADHI ditutup di level Rp 1.660, WIKA di Rp 1.465, PTPP seharga Rp 2.100, dan WSKT di Rp 2.030.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
EVolution Seminar Supply Chain Management on Sales and Operations Planning (S&OP)

[X]
×