Reporter: Sabrina Rhamadanty | Editor: Yudho Winarto
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Emiten kemasan, PT Argha Karya Prima Industry Tbk (AKPI) menargetkan peningkatan pendapatan hingga akhir tahun 2024 sebesar 10% dibandingkan dengan capaian tahun 2023.
"Pendapatan kami ditargetkan meningkat 10% dari tahun lalu," kata Direktur Argha Karya Prima Industry, Jimmy, saat dihubungi Kontan.co.id, Senin (21/10).
Sebagai gambaran, pada tahun 2023, AKPI berhasil membukukan pendapatan sebesar Rp 2,7 triliun.
Baca Juga: Kinerja Argha Karya Prima (AKPI) Terdampak Kenaikan Dolar
Terkait belanja modal atau capital expenditure (capex), Jimmy mengungkapkan bahwa perusahaan mengalokasikan dana sebesar Rp 60 miliar untuk tahun ini, dengan 70% di antaranya telah terserap.
"Sampai kuartal ketiga kemarin, capex sebesar 70% sudah terserap. Semuanya digunakan untuk capex reguler, terutama untuk pemeliharaan mesin-mesin produksi dan infrastruktur," jelasnya.
Namun, meski optimistis dengan pertumbuhan industri kemasan dalam negeri, Jimmy mengungkapkan bahwa tantangan terbesar yang masih dihadapi adalah masuknya produk impor, terutama yang ilegal, dari China.
"Industri kemasan hingga akhir tahun ini kami rasa masih cukup menjanjikan dan lebih baik dibandingkan tahun lalu. Tapi kendala terbesar yang masih harus dihadapi adalah banyaknya produk impor yang masuk ke Indonesia," tambah Jimmy.
Baca Juga: Kuartal I-2023, Argha Karya Prima (AKPI) Raih Penjualan Bersih Rp 730,7 Miliar
Sebagai informasi, pada paruh pertama tahun ini, AKPI berhasil mencatatkan pendapatan bersih sebesar Rp 1,53 triliun, naik 13,33% dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu sebesar Rp 1,35 triliun.
Selain itu, laba bersih perusahaan tercatat sebesar Rp 6,08 miliar, melonjak 419,65% dari laba bersih periode yang sama tahun lalu sebesar Rp 1,17 miliar.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News