kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45985,97   -4,40   -0.44%
  • EMAS1.249.000 2,21%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Archipelago Equity Growth raih return 17,37%, simak strateginya


Senin, 09 April 2018 / 18:40 WIB
Archipelago Equity Growth raih return 17,37%, simak strateginya
ILUSTRASI. Ilustrasi Reksadana


Reporter: Grace Olivia | Editor: Dupla Kartini

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Di tengah kinerja indeks saham yang loyo sejak awal tahun ini, manajer investasi pantang menyerah mengulik segala cara. Hal itu juga yang dilakukan PT Archipelago Asset Management lewat produk reksadana saham racikannya, yaitu Archipelago Equity Growth (AEG).

Terbukti, berdasarkan data Infovesta, reksadana AEG berhasil membukukan return sebesar 17,37% sepanjang kuartal pertama 2018. Jika dihitung secara year-on-year (yoy) per 29 Maret 208, reksadana yang terbit pada Agustus 2012 ini juga telah mencetak imbal hasil 8,89%.

Sementara, kinerja rata-rata reksadana saham yang tercermin dalam Infovesta Equity Fund Index turun 0,79% sepanjang kuartal I-2018. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) bahkan melorot lebih dalam yaitu 2,62% pada periode yang sama.

Head of Investment Archipelago Asset Management Effendi Hasim menjelaskan, awal tahun ini memang terbilang cukup menantang bagi pasar saham dalam negeri. Kinerja sejumlah saham dengan kapitalisasi besar dan likuiditas tinggi yang biasanya menjadi andalan dalam portofolio reksadana, justru merosot.

Effendi memaparkan, selama ini, portofolio saham pada reksadana AEG dibagi ke dalam empat golongan: saham super blue-chip, blue-chip, mid-cap, dan small-cap. "Untuk saham super blue-chip dan blue-chip, kami biasanya lakukan trading jangka pendek. Sementara, kami tahan saham-saham mid-cap untuk jangka panjang," paparnya, Senin (9/4).

Namun, dengan mempertimbangkan kondisi pasar belakangan ini, Effendi bilang, perusahaan memilih melepas saham-saham blue-chip yang harganya ikut bergerak turun. Untuk sementara, dana pun dialihkan ke instrumen pasar uang.

Dari segi pemilihan sektor, penempatan dana terbesar saat ini ada pada sektor barang konsumsi sebesar 34%, diikuti sektor pertambangan sebesar 28%, dan sektor infrastruktur sebesar 18%.

Adapun, lima besar saham yang mengisi portofolio reksadana ini adalah TLKM, ELSA, ANTM, BBRI, dan BMRI. Di luar itu, Effendi menyebut saham INDF juga menjadi andalan di sektor barang konsumsi.

"Kami pilih emiten yang secara fundamental masih jelas terlihat bagus, serta emiten yang punya rencana-rencana aksi korporasi ke depannya," imbuh Effendi.

Head of Investment Research Infovesta Utama Wawan Hendrayana menilai, strategi alokasi dana yang diemban Archipelago cukup tepat. Terutama, dalam hal memilih saham-saham sektor komoditas seperti ANTM dan ELSA dalam portofolionya.

"Sepertinya kinerja reksadana ini terdorong saham komoditas yang memang naik banyak sejak awal tahun," ujar Wawan.

Alokasi yang besar pada sektor barang konsumsi juga dinilai merupakan langkah yang tepat. Sebab, sektor ini dianggap sebagai sektor defensif yang tidak terlalu rentan terhadap gejolak pasar. Apalagi, tahun ini banyak sentimen positif yang diprediksi bakal mendorong kinerja sektor konsumsi.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Mastering Financial Analysis Training for First-Time Sales Supervisor/Manager 1-day Program

[X]
×