kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45906,64   6,79   0.75%
  • EMAS1.383.000 0,36%
  • RD.SAHAM 0.17%
  • RD.CAMPURAN 0.09%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.03%

Arah harga emas menunggu The Fed


Selasa, 10 Desember 2013 / 08:09 WIB
Arah harga emas menunggu The Fed
ILUSTRASI. Spesifikasi dan Harga HP Infinix Hot 12 Play Resmi di Indonesia


Reporter: Agus Triyono, Febrina Ratna Iskana | Editor: Wahyu T.Rahmawati

JAKARTA. Harga emas bergerak datar cenderung kuat. Aksi tunggu pasar terhadap hasil rapat Bank Sentral Amerika Serikat (AS) soal kelanjutan program stimulus moneter pada 19 Desember mendatang hanya membuat harga emas menguat tipis.

Di Bursa Comex sampai dengan Senin (9/12) pukul 16.10 WIB, harga emas untuk pengiriman Februari 2014 stagnan di level US$ 1.229 per ons troi, sama seperti penutupan harga akhir pekan lalu.

Bank Sentral AS akan menggelar pertemuan penting pada 18-19 Desember guna membahas kelanjutan program stimulus moneter. Dua pekan sebelum pertemuan itu digelar, sejumlah data ekonomi penting AS yang menjadi bahan pertimbangan bagi bank sentral Negeri Paman Sam untuk mengubah kebijakan moneter, dirilis bagus.

Salah satunya, data penciptaan lapangan kerja yang sepanjang November bertambah 203.000 dan jumlah angka pengangguran yang turun ke level 7%. Ariston Tjendra, analis Monex Investindo Futures mengatakan, secara momentum sebenarnya rilis data penciptaan lapangan kerja di AS yang positif akhir pekan lalu bisa menekan harga emas.

Sebab, data ini bisa memberi sinyal bagi Bank Sentral AS untuk segera mengurangi stimulus moneter. "Tapi tekanan hebat tidak terjadi, karena pasar masih nunggu hasil pertemuan Fed nanti," katanya.

Suluh Adil Wicaksono, analis Millennium Penata Futures mengatakan, kestabilan harga emas juga dipicu oleh aksi tunggu pasar terhadap rilis data ekonomi penting lanjutan dari AS, seperti data penjualan ritel dan angka tunjangan pengangguran.

Jika data itu bagus dan The Fed memutuskan untuk mengurangi stimulus pada Desember ini, dipastikan emas akan tertekan hingga akhir tahun. "Tapi, harga emas tidak akan turun hingga berada di bawah level harga US$ 1.200 per ons troi, karena selama ini harga US$ 1.200 coba ditembus tapi selalu gagal," ujar Suluh.

Secara teknikal, Ariston mengatakan, sepekan ke depan, harga emas masih akan melemah. Pola pelemahan ini terbaca dari moving average convergence divergence (MACD) yang berada di area -45. Stochastic yang berada di bawah garis jenuh jual juga masih menunjukkan potensi pelemahan harga emas.

Ariston memperkirakan, sepekan ke depan, harga emas akan melemah di kisaran US$ 1.207-US$ 1.280 per ons troi. Suluh memprediksi, harga emas sepekan ke depan akan melemah di kisaran US$ 1.210-US$ 1.240 per ons troi.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×