kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.965.000   -1.000   -0,05%
  • USD/IDR 16.609   159,00   0,95%
  • IDX 6.777   27,79   0,41%
  • KOMPAS100 980   6,94   0,71%
  • LQ45 763   5,46   0,72%
  • ISSI 215   1,08   0,50%
  • IDX30 396   2,88   0,73%
  • IDXHIDIV20 472   1,29   0,27%
  • IDX80 111   0,78   0,70%
  • IDXV30 115   0,65   0,57%
  • IDXQ30 130   0,95   0,74%

April 2011, KSEI optimistis capai 100.000 pengguna kartu Akses


Selasa, 08 Maret 2011 / 14:18 WIB
April 2011, KSEI optimistis capai 100.000 pengguna kartu Akses
ILUSTRASI. Warga memadati Taman Margasatwa Ragunan (TMR), Jakarta Selatan, Minggu (9/6/2019). Libur Lebaran 2019, dimanfaatkan warga untuk mengajak sanak saudara berlibur mengunjungi TMR untuk mengenalkan satwa-satwa Asli Indonesia. Warta Kota/Angga Bhagya Nugraha


Reporter: Astri Kharina Bangun | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

JAKARTA. PT Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI) optimistis dapat mengejar target menerbitkan 100.000 kartu Akses pada April 2011, yang bertepatan dengan diberlakukannya Single Investor ID (SID). Saat ini jumlah kartu Akses yang sudah diterbitkan mencapai 60.000 buah.

"Ini pekerjaan rumah bersama, terutama untuk perusahaan efek agar meningkatkan jumlah kartu Akses," ujar Kepala Biro Transaksi dan Efek Bapepam-LK Noor Rachman, Selasa, (8/3).

Berdasarkan data Bapepam-LK, saat ini terdapat sekitar 320.000 investor/nasabah efek. Dari jumlah tersebut 200.000 rekening sudah terpisah antara efek dan nasabah alias memiliki sub account.

"Sesuai keputusan direksi KSEI, kami menargetkan sampai dengan peluncuran Kartu Akses bulan depan, jumlah kartu Akses yang terbit 50% dari jumlah sub account di KSEI," ujar Head of Central Depository Services Division KSEI Gusrinaldi Akhyar. Dengan demikian, dalam sebulan ke depan KSEI harus mengejar penerbitan sekitar 40.000 kartu Akses lagi.

Menurut Gusrinaldi, ada dua hal yang menjadi kendala dalam penerbitan kartu Akses. Pertama, banyak investor yang kurang mendapat sosialisasi. "KSEI sebetulnya sudah melakukan serangkaian sosialisasi, namun kami perlu dukungan juga dari perusahaan efek agar ikut menyosialisasikan ke nasabahnya," jelas Gusrinaldi.

Kedua, masih terdapat investor yang sudah terlalu nyaman dengan perusahaan efeknya sehingga enggan memisahkan rekeningnya. "Padahal kan kita tidak tahu ke depan kondisi perusahaan efek tersebut bagaimana," ungkap Gusrinaldi.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Supply Chain Management on Practical Inventory Management (SCMPIM) Negotiation Mastery

[X]
×