kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45919,51   10,20   1.12%
  • EMAS1.343.000 -0,81%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Apa dampak stimulus The Fed terhadap IHSG?


Jumat, 28 September 2012 / 08:07 WIB
Apa dampak stimulus The Fed terhadap IHSG?
ILUSTRASI. Senin (2/8), IHSG naik 26,5 poin atau 0,44% ke level 6.095,54.


Reporter: Astri Kharina Bangun | Editor: Asnil Amri

JAKARTA. Stimulus The Fed melalui Quantitative easing (QE) tahap ke-3 berpotensi mendorong kenaikan indeks harga saham gabungan (IHSG) untuk jangka pendek. Hal ini disampaikan analis dari Henan Putihrai, Felix Sindhunata di Jakarta, Kamis (27/9).

Felix mengungkapkan, secara historis, dari pengalaman QE1 dan QE2 yang terjadi pada 2008-2010 dan 2010-2011 lalu, berhasil memicu reli di pasar modal selama 9-12 bulan. Kenaikan IHSG pada waktu itu bahkan sempat mencapai lebih dari 50% dalam setahun.

 "Kalau yang sekarang (QE-3) belum tahu akan berapa lama relinya, dan bisa berapa besar," ujar Felix. Menurutnya, reli bisa terjadi karena dana QE-3 mengalir ke emerging market yang memiliki potensi perekonomian bagus, termasuk Indonesia.

Alhasil, pasar modal di Indonesia bisa ikut terkerek naik. "Aadanya QE, pasar tumbuh tapi tidak secara alami. Bisa dikatakan, dorongan yang ada membuat distorsi di pasar saham. Ada risiko inflasi tinggi atau FED melakukan buyback dari aset yang dia beli," papar Felix.

Menurutnya, dana imbas dari QE3 di pasar saham masuk diproyeksikan masuk ke sektor  komoditas pertambangan logam dan batubara serta perkebunan. Selama semester I tahun ini, saham-saham pertambangan khususnya batubara tertinggal dibandingkan sektor yang berorientasi pada konsumsi.

"Namun, begitu investor merasa risiko berkurang, dollar melemah mereka akan melihat valuasi mana yang masih menarik. Dan itu adalah perkebunan serta pertambangan," ungkap Felix.

Pendapat senada diungkapkan Kepala Riset Citi Indonesia Ferry Wong. Menurutnya QE3 bisa berdampak positif di sisi keuangan. Rupiah juga bisa naik ke level support terdekat, namun dampaknya cenderung netral tergantung pada kenaikan harga minyak, CPO, karet, maupun batubara.

"Di pasar modal, kami perkirakan QE3 akan berdampak bagus, jika tidak ada isu domestik. Pada QE1 pasar saham Indonesia naik pesat namun tidak terlalu bergerak selama QE2, khususnya pada tiga bulan pertama terkait kekhawatiran akan inflasi yang tinggi," ujar Ferry.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Success in B2B Selling Omzet Meningkat dengan Digital Marketing #BisnisJangkaPanjang, #TanpaCoding, #PraktekLangsung

[X]
×