CLOSE [X]
kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.470.000   4.000   0,27%
  • USD/IDR 15.879   -20,00   -0,13%
  • IDX 7.141   -73,55   -1,02%
  • KOMPAS100 1.093   -10,03   -0,91%
  • LQ45 872   -3,51   -0,40%
  • ISSI 215   -3,49   -1,60%
  • IDX30 447   -1,05   -0,23%
  • IDXHIDIV20 540   0,91   0,17%
  • IDX80 125   -1,17   -0,92%
  • IDXV30 135   -0,50   -0,37%
  • IDXQ30 149   -0,06   -0,04%

ANTM pecah kongsi dengan Showa


Senin, 24 Juli 2017 / 18:48 WIB
ANTM pecah kongsi dengan Showa


Reporter: Dityasa H Forddanta | Editor: Johana K.

JAKARTA. Kongsi bisnis antara PT Aneka Tambang (Persero) Tbk (ANTM) bersama Showa Denko KK yang merupakan perusahaan asal Jepang bakal berakhir. Keduanya merupakan pemilik perusahaan joint venture (JV) PT Indonesia Chemical Alumina.

Showa Denko justru menjadi pihak yang pertama kali memutuskan untuk mengakhiri kerjasama tersebut. Alasannya, Indonesia Chemical Alumina belum memberikan profitabilitas dan belum bisa memberikan tingkat produksi yang optimal.

Aprilandi Hidayat Setia, Corporate Secretary ANTM mengatakan, pihak ANTM bersama Showa Denko sebelumnya sudah duduk bersama guna mendiskusikan keberlanjutan bisnis perusahaan tersebut. "Tapi, kesepakatan tidak tercapai sehingga Showa memilih untuk mengakhiri kemitraan dengan kami di Indonesia Chemical Alumina," ujarnya dalam keterangan resmi, Senin (24/7).

ANTM menguasai 80% saham dalam JV tersebut. Sementara, Showa menguasai 20% sisanya.

Bisnis Indonesia Chemical Alumina sejatinya sudah berjalan. Berkat perusahaan ini, ANTM bahkan sudah mulai mengekspor bijih bauksit sebanyak 110.000 ton pada akhir Juni dan Awal Juli lalu. Bijih bauksit tersebut berasal dari tambang Indonesia Chemical Alumina di Tayan Kalimantan Barat.

Bukan hanya itu. Indonesia Chemical Alumina juga sudah memiliki kapasitas pengolahan chemical grade alumina (CGA).

Fasilitas ini merupakan hasil dari pengerjaan fasilitas produksi perusahaan yang sudah mulai dilakukan sejak 2010 silam. Sedikit menengok kebelekang, pada tahun itu ANTM melalui Indonesia Chemical Alumina meneken kontrak pengerjaan konstruksi fasilitas produksi dengan konsorsium yang digawangi oleh PT Wijaya Karya (Persero) Tbk (WIKA).

Nilai kontrak proyek fasilitas produksi milik Indonesia Chemical Alumina kala itu mencapai US$ 450 juta.

Melihat kondisi Indonesia Chemical Alumina yang belum menguntungkan, Showa memiliki dua opsi untuk sepenuhnya lepas dari kongsi tersebut. Pertama, Showa akan langsung menjual kepemilikan sahamnya ke ANTM, dan atau Showa menjajaki kemungkinan penjualan saham Indonesia Chemical Alumina yang dimiliki Showa dan ANTM ke pihak ketiga.

Menyusul keputusan Showa, ANTM bersama pihak terkait akan memulai evaluasi finansial, legal dan komersial secara menyeluruh. "Sehingga, dampak terhadap laporan keuangan nanti baru terlihat setelah evaluasi selesai dilakukan," pungkas Aprilandi.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×