Reporter: Namira Daufina | Editor: Sanny Cicilia
JAKARTA. Koreksi sementara terjadi pada harga gas alam akibat antisipasi pelaku pasar terhadap data stok mingguan AS yang akan rilis malam ini.
Mengutip Bloomberg, Kamis (16/3) pukul 11.58 WIB harga gas alam kontrak pengiriman April 2017 di New York Mercantile Exchange merosot 0,97% ke level US$ 2,95 per mmbtu dibanding hari sebelumnya.
Hal ini menyusul dugaan pelaku pasar bahwa stok gas alam mingguan AS akan turun lebih kecil dari sebelumnya yang mencapai 68 miliar kaki kubik menjadi hanya 60 miliar kaki kubik pekan lalu. Alhasil, pasar tetap khawatir akan ada penumpukan stok di pasar.
Memang, hingga 3 Maret 2017 lalu, stok gas alam berada di level 2,295 triliun kaki kubik atau 19% di atas rata-rata stok gas alam 5 tahunan. Tentunya ini berimbas negatif pada laju pergerakan harga gas alam.
Walau diduga pasar kans harga gas alam naik lagi pun masih terbuka mengingat perkiraan cuaca yang dirilis MDA Weather Services, suhu udara akan lebih rendah dari normal di daerah Timur Laut, Amerika Serikat hingga 29 Maret 2017 mendatang. Sementara AccuWeather menduga suhu udara di New York hingga 22 Maret 2017 mendatang akan berada di sekitar 3 derajat celcius atau 10 derajat lebih rendah dari suhu normal.
"Pasar memang masih menyesuaikan dengan perkiraan cuaca terbaru. Terlihat tren naik masih berpotensi terjadi di penghujung musim dingin ini," kata Phil Flynn, Senior Market Analyst Price Futures Group seperti dikutip dari Bloomberg.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News