CLOSE [X]
kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.477.000   -5.000   -0,34%
  • USD/IDR 15.827   12,00   0,08%
  • IDX 7.309   -13,32   -0,18%
  • KOMPAS100 1.117   -3,07   -0,27%
  • LQ45 886   1,94   0,22%
  • ISSI 221   -0,98   -0,44%
  • IDX30 454   1,22   0,27%
  • IDXHIDIV20 546   0,97   0,18%
  • IDX80 128   -0,26   -0,20%
  • IDXV30 137   0,10   0,08%
  • IDXQ30 151   0,09   0,06%

Antik Lampunya, Menarik Juga Labanya


Jumat, 26 September 2008 / 18:33 WIB
Antik Lampunya, Menarik Juga Labanya
ILUSTRASI. Pekerja memotret layar yang menampilkan pergerakan saham di gedung Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Kamis (19/3/2020). Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) melemah pada penutupan sesi awal di level 4.099,09, turun 5,33 persen atau 231,584 poin dibanding penut


Reporter: Diade Riva Nugrahani | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

JAKARTA. Segala sesuatu yang antik, pastinya memiliki daya tarik. Tak terkecuali lampu antik. Tak ayal, banyak orang ingin berkecimpung dalam bisnis ini. Sebab, bagi mereka yang jeli, bisnis ini juga menjanjikan keuntungan yang menggiurkan.

Robert Hardianto sudah membuktikan hal ini. Pria berusia 34 tahun tersebut saat ini bekerja sebagai pengolah data di salah satu perusahaan swasta. Meski demikian, ia masih menjajal peruntungan dengan berjualan lampu antik dari satu tempat ke tempat lain. Ada hal lain yang membuatnya tertarik. Usut punya usut, laba bisnis ini cukup besar. "Marginnya bisa dua atau tiga kali lipat," kata Robert. Padahal, lampu yang dijual Robert merupakan lampu-lampu tua peninggalan zaman Belanda. "Biasanya, lampu tua yang besar dan terlihat ramai yang banyak dicari," ujarnya.

Pengalaman serupa juga dialami Iyang, yang merupakan pedagang lampu antik di Jalan Surabaya. Di tokonya itu, Iyang menjual banyak sekali lampu antik dan lampu kristal tua yang banyak dicari oleh kolektor lampu tua. "Kebanyakan dari mereka menginginkan lampu antik untuk menghias rumahnya yang besar," papar Iyang. Menurut Iyang, rata-rata hasil penjualan lampunya memang memiliki margin 2 kali lipat. “Contohnya sekarang ini. Saya berniat menjual lampu antik milik seharga Rp 15 juta. Dulu saya beli lampu itu hanya sekitar Rp 5 juta sampai 7 juta. Berapa persisnya saya lupa," jelasnya.

Harganya bisa capai ratusan juta

Jika dilihat, harga lampu antik ini memang sangat bervariasi. Yang termurah, Anda bisa mendapatkannya dengan harga Rp 1 juta. Sedangkan yang termahal, kisarannya berada di atas Rp 120 juta. Tonny Susanto, yang merupakan pelaku bisnis lampu antik mengaku, pernah menjual sebuah lampu kuno seharga Rp 125 juta.

Lampu yang ia jual itu adalah lampu peninggalan keluarga kerajaan Jogjakarta. Tonny sendiri membeli lampu itu sekitar lima tahun lalu pada harga Rp 80 juta. Lantas, seorang kolektor yang memang mengincar lampu antik bersedia membeli lampu itu dua tahun lalu seharga Rp 125 juta.

Nah, sekarang, ia tengah menjual satu lampu kristal antik miliknya dengan harga Rp 25 juta. Lampu antik itu diperkirakan buatan tahun 1800-an dengan kondisi masih utuh dan tanpa cacat. "Sekitar 10 tahun lalu saya membelinya dengan harga Rp 12 juta," kata Tony.

Jika ingin terjun ke bisnis ini, seseorang harus mengetahui lebih dulu seluk-beluk lampu antik. Pasalnya, banyak sekali kriteria dan jenis lampu antik yang kini tengah diincar para kolektor lampu. Misalnya saja, lampu-lampu dengan karakteristik yang khas dan bernuansa glamor masih menjadi incaran. Meski demikian, banyak pula yang mengincar jenis lampu tua yang antik dan sederhana. "Semuanya memang tergantung selera kolektor itu sendiri," ujar Tony. Yang jelas, salah satu keistimewaan lampu antik ini adalah lebih unik karena dibuat dengan tangan dan bukan cetakan lampu seperti lampu kebanyakan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


Survei KG Media

TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×