Reporter: Sofyan Nur Hidayat | Editor: Test Test
JAKARTA. PT Aneka Tambang Tbk tengah menyiapkan ekspansi besar-besaran. Emiten berkode saham ANTM ini menjajaki pinjaman dari perbankan asal Jepang senilai US$ 325 juta, atau setara dengan Rp 2,95 triliun.
Pinjaman itu akan dipakai perusahaan tambang ini untuk mendanai pengembangan proyek Chemical Grade Alumina (CGA) di Tayan. Maklum, realisasi proyek ini terus mundur dari jadwal semula.
"Kami akan gunakan pinjaman ini untuk pengembangan produksi alumina dan emas," ungkap Presiden Direktur ANTM, Alwin Syah Loebis, seperti dikutip Bloomberg, kemarin (24/3).
Sekretaris Perusahaan ANTM, Bimo Budi Satriyo, menambahkan, pihaknya berniat mengembangkan pabrik alumina di Tayan setelah realisasinya mundur selama beberapa tahun. Antam mengincar pinjaman bank asal Jepang lantaran proyek tersebut bersifat strategis. Maklum, dalam pengembangan proyek CGA, Antam bekerjasama dengan dua perusahaan Jepang, yakni Showa Denco KK (SDK) dan Marubeni Corporation.
Sejauh ini, menurut Bimo, ANTM intensif mendekati bank ekspor-impor asal Jepang. Sebab, bank ini dinilai mampu memberi pinjaman jangka panjang. Selain itu, Antam berharap bisa memperoleh bunga menarik.
Saat ini, ANTM menggelar tender ulang konstruksi proyek CGA. Manajemen masih mengevaluasi sejumlah penawaran yang masuk. Proses tender diharapkan rampung kuartal pertama tahun ini.
"Dalam waktu dekat hasilnya akan diumumkan," kata Bimo. Antam mengharapkan fasilitas pinjaman perbankan segera cair. Sehingga proses konstruksi bisa dimulai pada pengujung tahun ini atau awal 2011. Proses konstruksi memakan waktu dua-tiga tahun. Pabrik diharapkan sudah bisa beroperasi pada 2013.
Analis AAA Sekuritas, Herman Koeswanto, menilai rencana ANTM mencari pinjaman cukup positif, sepanjang itu dilakukan untuk kepentingan ekspansi. Antam juga dinilai jarang tersandung isu miring yang dapat menghambat perolehan pendanaan eksternal.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News