Reporter: Akhmad Suryahadi | Editor: Tendi Mahadi
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Penjualan komoditas emas oleh PT Aneka Tambang Tbk (ANTM) terus mengalami pertumbuhan. Sepanjang periode Juli-September 2020, emiten pelat merah ini menjual 6.967 kilogram (kg) emas atau setara 223.994 oz (unaudited). Realisasi ini tumbuh 147% dibandingkan dengan penjualan emas pada triwulan kedua 2020 yang hanya 2.818 kg atau 90.600 oz.
SVP Corporate Secretary Aneka Tambang Kunto Hendrapawoko menyampaikan, realisasi penjualan emas di kuartal ketiga ini masih inline dengan rencana kerja ANTM, yang menargetkan penjualan emas sebesar 18 ton di tahun 2020. Hingga September 2020, penjualan emas ANTM mencapai 14.882 kg atau 478.467 oz, mencerminkan lebih dari 80% dari target tahun ini.
Kunto melihat, dengan tingginya minat masyarakat terhadap investasi emas saat ini, ANTM optimis dapat memaksimalkan produksi dan penjualan emas di tahun 2020. “Begitupun kami berharap pada tahun depan tren positif ini akan terus berlanjut,” ujar Kunto kepada Kontan.co.id, Kamis (22/10).
Baca Juga: Eastparc Hotel (EAST) belum terima dana hibah yang dijanjikan Kemenparekraf
Salah satu upaya konstituen Indeks Kompas100 tersebut untuk mencapai target dan menjaga keberlanjutan bisnis terutama di komoditas emas, salah satunya dengan melakukan adaptasi pasar dengan menerapkan sistem transaksi logam mulia secara online melalui www.logammulia.com dan aplikasi chat online. Selain, ANTM juga menjalankan operasional butik logam mulia secara terbatas dengan mengedepankan protokol kesehatan yang ketat.
Dari sisi produksi, ANTM mencatatkan produksi unaudited emas dari tambang Pongkor dan Cibaliung sebesar 430 kg atau 13.825 oz, tumbuh 6% dari capaian produksi di kuartal kedua 2020 yang hanya 404 kg (12.988 oz). Dus, dengan capaian tersebut, produksi emas unaudited ANTM sepanjang sembilan bulan pertama 2020 mencapai 1.280 kg (41.153 oz).
Sama halnya dengan realisasi penjualan emas, Kunto mengaku capaian volume produksi Aneka Tambang di kuartal ketiga masih inline dengan target yang dipasang tahun 2020, yakni di kisaran 2 ton yang berasal dari tambang emas di Pongkor dan Cibaliung.
Dalam kesempatan yang sama, ANTM juga senantiasa menjaga kesinambungan jumlah sumber daya dan cadangan mineral yang dimiliki dengan mengedepankan operasi sesuai dengan prinsip-prinsip penambangan yang baik. Kunto melanjutkan, ANTM juga melaksanakan eksplorasi di wilayah prospek serta di beberapa daerah izin usaha pertambangan (IUP) eksisting guna memastikan kesinambungan operasi jangka panjang.
Baca Juga: Laba bersih Unilever (UNVR) turun 1,27% menjadi Rp 5,44 triliun hingga kuartal III
Untuk komoditas emas sendiri, saat ini ANTM aktif melakukan kegiatan eksplorasi di wilayah IUP perusahaan seperti di Pongkor, serta tinjauan di beberapa daerah prospek seperti di wilayah Pegunungan Bintang, Papua dan Papandayan di Jawa Barat.
Terakhir, Kunto menegaskan ANTM menyambut baik mandat dari Kementerian BUMN untuk mengelola lahan eks tambang emas produktif milik PT Freeport Indonesia (PTFI). Kesempatan ini menjadi prospek yang baik bagi ANTM sebagai bagian dari holding industri pertambangan milik Negara (MIND ID) untuk memperkuat portofolio komoditas emas.
Terlebih dengan komposisi anggota MIND ID saat ini, berpotensi membuka kesempatan sinergi pengelolaan aset pertambangan nasional untuk mendukung pengembangan hilirisasi bisnis mineral yang terintegrasi.
Selanjutnya: GIAA terapkan stimulus PJP2U pada komponen tarif tiket pesawat
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News