Antam (ANTM) Alihkan Bisnis Sejumlah Butik Emas dan E-Commerce ke Anak Usaha

Jumat, 13 Juni 2025 / 05:00 WIB

ILUSTRASI. Antam (ANTM) mengalihkan pengelolaan beberapa BELM dan layanan e-commerce untuk penjualan produk logam mulia ke Emas Antam Indonesia (EAI)

Reporter: Dimas Andi | Editor: Anna Suci Perwitasari

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Aneka Tambang Tbk (ANTM) melakukan pengalihan pengelolaan beberapa Butik Emas Logam Mulia (BELM) dan layanan e-commerce untuk penjualan produk logam mulia ke anak usaha terkendalinya yaitu PT Emas Antam Indonesia (EAI).

Merujuk keterbukaan informasi di Bursa Efek Indonesia (BEI), EAI merupakan entitas anak perusahaan ANTM dengan kepemilikan saham oleh ANTM sebesar 99,5%, sedangkan sisa kepemilikan sebesar 0,5% dipegang oleh PT International Mineral Capital.

Nilai transaksi pengalihan pengelolaan beberapa BELM dan layanan e-commerce dari ANTM ke EAI tercatat sebesar Rp 4.177.168.000.

Perjanjian kerja sama pengalihan BELM dan layanan e-commerce ditandatangani oleh ANTM dan EAI. Adapun pengalihan ini akan berlaku efektif sejak terpenuhinya syarat-syarat pendahuluan sebagaimana tercantum dalam perjanjian kerja sama pengalihan pengelolaan BELM dan layanan e-commerce antara dua perusahaan tersebut.

“Transaksi ini ditujukan untuk meningkatkan volume penjualan emas dan menjadi salah satu strategi ANTM untuk meningkatkan jaringan pangsa pasar melalui anak perusahaan serta dalam rangka mewujudkan pelaksanaan tata kelola usaha yang baik secara bertahap sesuai PP 29/2021,” ungkap Manajemen ANTM dalam keterbukaan informasi, Rabu (11/6).

Berdasarkan kajian finansial yang dilakukan divisi Corporate Finance dan Treasury ANTM pada Oktober 2024, dengan mekanisme transaksi jual-beli antara ANTM dan EAI, maka EAI berpotensi membukukan kinerja yang positif.

Selain itu, dengan dukungan simulasi finansial yang dilakukan oleh konsultan Ernst & Young yang tertuang dalam dokumen laporan final evaluasi tanggal 15 Desember 2024, transaksi yang akan dilakukan oleh ANTM dan EAI tidak berpotensi menimbulkan kerugian bagi salah satu entitas.

“Dengan mempertimbangkan simulasi finansial tersebut, transaksi ini tidak berpotensi mengakibatkan dampak negatif terhadap kelangsungan usaha perusahaan,” tandas Manajemen ANTM.