kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45893,43   -4,59   -0.51%
  • EMAS1.308.000 -0,76%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Antam akan dirikan pabrik zirkonia


Rabu, 06 Maret 2013 / 06:55 WIB
Antam akan dirikan pabrik zirkonia
ILUSTRASI. Ilustrasi kosmetik. REUTERS/Edgar Su/File Photo GLOBAL BUSINESS WEEK AHEAD - SEARCH GLOBAL BUSINESS 17 APR FOR ALL IMAGES


Reporter: Veri Nurhansyah Tragistina | Editor: Avanty Nurdiana

JAKARTA. PT Aneka Tambang Tbk (ANTM) akan mendirikan pabrik pemurnian zirkonium menjadi zirkonia. Pabrik tersebut berada Mandor, Kabupaten Landak, Kalimantan Barat (Kalbar).

Rencana tersebut berasal dari informasi peningkatan kemampuan peneliti dan perekayasa (PKPP) Kementerian Riset dan Teknologi (Kemenristek). Proyek tersebut melibatkan tiga pihak.

Pertama, Aneka Tambang (Antam) sebagai penyedia modal pembangunan pabrik. Kedua, Pusat Teknologi Akselerator dan Proses Bahan (PTAPB) bertindak sebagai penyedia paket teknologi proses pabrik zirkonia. Ketiga, Pemerintah Daerah Kabupaten Landak bertindak sebagai penyedia lokasi pabrik dan sumber bahan baku.

Menurut tim penelitian dan pengembangan (litbang) PTAPB, mineral zirkon sangat potensial untuk diolah sebagai bahan baku industri nuklir maupun non-nuklir. Namun, Teddy Badrujaman, Sekretaris Perusahaan Antam masih enggan membeberkan soal rencana ini. "Untuk komoditi lain terbuka dipelajari tapi masih jauh," terang dia, Selasa (5/3) pada KONTAN.

Selain menggarap proyek tersebut, Antam tengah menggarap proyek pabrik feronikel line-4 di Pomalaa, Sulawesi Tenggara. Nilai proyek tersebut sebesar US$ 102 juta.

Pembangunan line-4 merupakan bagian proyek perluasan pabrik feronikel Pomalaa. Sebelumnya, nama proyek ini adalah modernisasi dan optimasi pabrik feronikel Pomalaa dan pembangunan coal fired power plant (MOP-PP).

Nilai total investasi proyek ini US$ 450 juta-US$ 500 juta. Ini untuk meningkatkan efisiensi dan kapasitas pabrik feronikel.

Tak hanya itu, Antam juga telah mendapat restu Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral maupun Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) untuk membeli 7,5% saham PT Nusa Halmahera Minerals (NHM) dari Newcrest Mining Limited.

Transaksi penambahan kepemilikan saham nilainya US$ 160 juta. Nantinya, kepemilikan ANTM di NHM naik menjadi 25% dari 17,5%. Saham Newcrest pada NHM melorot jadi 75% dari 82,5%. Harga saham ANTM, Selasa (5/3), tak bergeming di Rp 1.290.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Practical Business Acumen Supply Chain Management on Sales and Operations Planning (S&OP)

[X]
×