kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.505.000   -15.000   -0,99%
  • USD/IDR 16.295   -200,00   -1,24%
  • IDX 6.977   -130,64   -1,84%
  • KOMPAS100 1.042   -22,22   -2,09%
  • LQ45 818   -15,50   -1,86%
  • ISSI 213   -3,84   -1,77%
  • IDX30 417   -9,14   -2,14%
  • IDXHIDIV20 504   -9,85   -1,92%
  • IDX80 119   -2,45   -2,02%
  • IDXV30 125   -2,38   -1,87%
  • IDXQ30 139   -2,59   -1,83%

Anjlok 9%, harga Bitcoin terjungkal ke level US$ 31.000


Sabtu, 26 Juni 2021 / 06:37 WIB
Anjlok 9%, harga Bitcoin terjungkal ke level US$ 31.000
ILUSTRASI. Harga Bitcoin pada Sabtu (26/6) pukul 06.26 WIB ada di US$ 31.534,45 atau turun 9,64% dari posisi 24 jam sebelumnya. KONTAN/Cheppy A. Muchlis


Sumber: CoinDesk | Editor: S.S. Kurniawan

KONTAN.CO.ID - Harga Bitcoin pada Sabtu (26/6) jatuh ke level US$ 31.000. Analis memperkirakan, pelemahan berlanjut selama akhir pekan karena bulan Juni yang bergejolak mendekati akhir.

Mengacu data CoinDesk, harga Bitcoin pada Sabtu pukul 06.26 WIB ada di US$ 31.534,45 atau turun 9,64% dari posisi 24 jam sebelumnya. Jumat (25/6), uang kripto ini sempat menembus US$ 35.000.

Dalam jangka pendek, harga Bitcoin tetap dalam fase konsolidasi antara support US$ 30.000 dan resistance US$ 40.000. Seringkali, rentang perdagangan bisa sulit dinavigasi untuk beberapa traders.

“Pelaku pasar China telah melakukan penjualan besar-besaran selama sebulan terakhir bersamaan dengan jadwal pembukaan Grayscale yang mengarah ke lebih banyak tekanan jual,” kata Elie Le Rest, Co-Founder ExoAlpha, kepada CoinDesk. 

Baca Juga: Efek El Salvador, harga Bitcoin menanjak tembus US$ 35.000

“Dengan pendatang baru di pasar kripto melihat keuntungan dan modal mereka terhapus oleh gelombang penjualan, pendatang baru mengambil kerugian mereka karena mereka tidak bisa menahan volatilitas negatif sebanyak ini lagi,” ujarnya.

Para traders juga bergulat dengan potensi kebijakan moneter yang lebih ketat di Amerika Serikat (AS) tahun ini, yang bisa membebani aset berisiko termasuk cryptocurrency.

"Wall Street harus melihat beberapa laporan inflasi dan tenaga kerja lagi sebelum memiliki pemahaman yang lebih baik tentang kapan (Federal Reserve) akan meruncing dan siap untuk menaikkan suku bunga," sebut Edward Moya, Analis Pasar Senior di Oanda, kepada CoinDesk.

“Tampaknya, akan diperlukan tekanan inflasi yang meningkat untuk membuat reli dollar AS berjalan dan itu mungkin menimbulkan salah satu risiko utama untuk cryptocurrency musim panas ini,” imbuhnya.

Selanjutnya: Efek pencipta Dogecoin beli DOGE, lonjakan harganya belum terbendung

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective Bedah Tuntas SP2DK dan Pemeriksaan Pajak (Bedah Kasus, Solusi dan Diskusi)

[X]
×