Reporter: Akhmad Suryahadi | Editor: Wahyu T.Rahmawati
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Aneka Tambang Tbk (ANTM) akan memisahkan atawa spin-off sebagian segmen usaha pertambangan nikel yang berlokasi di Halmahera Timur, Maluku Utara. Spin-off ini akan dilakukan kepada dua entitas anak usaha ANTM, yaitu PT Sumberdaya Arindo dan PT Nusa Karya Arindo.
Baik Sumberdaya Arindo dan Nusa Karya Arindo merupakan anak perusahaan terkendali yang dimiliki secara langsung maupun tidak langsung 100% oleh ANTM. Anak perusahaan yang menerima spin-off diharapkan dapat membuka kesempatan untuk melakukan kerja sama strategis untuk menciptakan nilai tambah bagi produk anak perusahaan dan memperkuat rantai pasok produksi komoditas nikel.
Direktur Utama Aneka Tambang, Nicolas Kanter mengatakan, nantinya mitra strategis yang dipilih adalah perusahaan yang menguasai pasar baterai kendaraan listrik atau electric vehicle (EV). Bukan hanya penguasaan pasar, ANTM juga akan memilih mitra yang memiliki keunggulan di bidang teknologi dan finansial yang solid.
Baca Juga: RUPS Aneka Tambang (ANTM) Setujui Spin Off Sebagian Segmen Usaha Pertambangan Nikel
“Mereka juga harus memiliki aspek environmental, social, and corporate governance (ESG) yang tinggi. Tidak hanya kompetitif, tetapi juga punya ESG yang world class,” terang Nicolas dalam konferensi pers usai RUPSLB, Selasa (23/8). Meski mengundang mitra strategis, Nico menegaskan, ANTM akan tetap memiliki persentase saham mayoritas.
Analis Bahana Sekuritas Timothy Wijaya memandang, spin off yang dilakukan tersebut dimaksudkan agar partner ANTM bisa masuk dan mengambil bagian proyek penambangan nikelnya. “Jadi bisa dibilang ini merupakan langkah konkrit awal ANTM dalam merealisasikan wacana joint venture (JV) dengan IBC-CATL dalam hal pembangunan ekosistem kendaraan listrik di Indonesia,” terang Timothy kepada Kontan.co.id, Selasa (23/8)
Baca Juga: Transaksi di BEI Tumbuh Sepanjang 2022, Berikut Saham-saham yang Banyak Digandrungi
Melihat rekam jejak kerjasama (ventura) nikel yang telah dibangun oleh ANTM, Timothy menilai hal ini menggambarkan ANTM memiliki visi yang jelas terkait diversifikasi portofolio melalui kerjasama dengan mitra strategis, dengan memanfaatkan cadangan bijih nikelnya yang melimpah ke mega proyek untuk pengembangan segmen stainless steel dan baterai kendaraan listrik.
Bahana Sekuritas mempertahankan rekomendasi beli saham ANTM dengan target harga Rp 3.400. Namun, risiko dari rekomendasi ini meliputi perubahan peraturan pemerintah, produksi dan penjualan yang lebih rendah dari perkiraan, dan harga komoditas yang lebih rendah dari perkiraan.
Pada perdagangan Selasa (23/8), harga saham ANTM naik 2,27% ke level Rp 2.030 per saham.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News