kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   12.000   0,80%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Aneka Tambang (ANTM) masuk MSCI Global Standard Index, begini prospeknya


Rabu, 10 Februari 2021 / 18:59 WIB
Aneka Tambang (ANTM) masuk MSCI Global Standard Index, begini prospeknya
ILUSTRASI. Harga saham Aneka Tambang (ANTM) sudah naik 51,41% sejak awal tahun.


Reporter: Benedicta Prima | Editor: Wahyu T.Rahmawati

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Saham PT Aneka Tambang Tbk (ANTM) masuk sebagai konstituen MSCI Global Standard Index yang akan berlaku pada 26 Februari mendatang. Harga saham ANTM pun terkerek naik 7,33% ke level Rp 2.930 pada Rabu (10/2) pukul 14.00 WIB. 

Analis Samuel Sekuritas Dessy Lapagu menjelaskan secara operasional pencapaian di tahun lalu cukup memuaskan dan pada tahun ini pun diprediksi masih akan mengalami pertumbuhan. Dessy memprediksi produksi bijih nikel atau nickel ore ANTM tahun 2020 sebesar 4 juta wmt.

"Secara operasional, pencapaian di 2020 cukup di atas ekspektasi kami terlebih realisasi nickel ore yang naik seiring tingginya permintaan domestik," jelas Dessy, Rabu (10/2). 

Dari sisi produksi, sepanjang 2020 ANTM mencatatkan volume feronikel sebesar 25.970 ton nikel dalam feronikel (TNi) yang merupakan produksi tertinggi sepanjang sejarah ANTM. Produksi ini mengalami kenaikan 0,9% dari realisasi produksi di tahun 2019 yang sebesar 25.713 TNi. 

Baca Juga: Antam tunggu IUPK untuk kuasai dua wilayah tambang nikel bekas Vale (INCO)

Dari sisi penjualan, ANTM menjual 26.163 TNi feronikel sepanjang tahun lalu. Penjualan ini turun 0,18% dari tahun sebelumnya yang sebesar 26.212 TNi. 

Sementara itu produksi bijih nikel yang digunakan sebagai bahan baku feronikel ANTM dan pelanggan domestik tercatat sebesar 4,76 juta wmt, turun 45,2% dari tahun sebelumnya yaitu 8,69 juta wmt. Sementara itu penjualan bijih nikel sepanjang 2020 tercatat sebesar 3,29 juta wmt, atau turun 56,39% secara tahunan (yoy) dari 7,55 juta wmt. 

Dessy memproyeksikan ANTM tahun 2020 akan membukukan pendapatan sebesar Rp 26,1 triliun dan laba bersih sebesar RP 1,5 triliun. Pada kuartal ketiga 2020, ANTM telah membukukan pendapatan Rp 18,04 triliun dan laba bersih tahun berjalan yang dapat diatribusikan kepada entitas induk sebesar Rp 835,78 miliar. "Prospek di 2021 kami perkirakan berpotensi tumbuh sekitar 10%-15% terutama penjualan nickel ore," kata Dessy. 

Baca Juga: ANTM terus menjajaki peluang pengembangan bisnis emas di sektor hulu maupun hilir

Dessy memprediksi ANTM bisa membukukan pendapatan Rp 29,6 triliun dan laba bersih Rp 2,4 triliun pada tahun ini. Dus, Dessy masih merekomendasikan beli saham ANTM dengan target harga Rp 3.210 per saham. 

Analis Pilarmas Investindo Sekuritas Okie Ardiastama menambahkan kinerja ANTM di tahun lalu diprediksi masih cukup kuat seiring dengan kenaikan harga komoditas dan permintaan kuat. "Untuk tahun ini kami melihat kenaikan terhadap harga komoditas dan permintaannya masih cukup kuat." jelas Okie. 

Okie melihat di tahun ini pun ANTM Baik Okie maupun Dessy melihat masuknya ANTM pada MSCI Global Standard Index ini menjadi sentimen positif bagi saham BUMN ini, yang mempengaruhi pergerakan harganya. Namun, Okie melihat saat ini harga saham ANTM masih relatif premium sehingga masih merekomendasikan hold dengan target harga Rp 2.230. 

Rabu (10/2), harga saham ANTM menguat 7,33% ke Rp 2.930 per saham. Harga saham ANTM sudah naik 51,41% sejak awal tahun.

Baca Juga: Aneka Tambang (ANTM) masuk MSCI global standard index, Ace Hardware (ACES) terdepak

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×