kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45920,31   -15,20   -1.62%
  • EMAS1.345.000 0,75%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Aneka ragam arisan online, amankah?


Sabtu, 18 Maret 2017 / 10:17 WIB
Aneka ragam arisan online, amankah?


Reporter: Danielisa Putriadita, Nisa Dwiresya Putri, Tri Sulistiowati | Editor: Adi Wikanto

JAKARTA. Jaring dunia maya juga menyentuh kegiatan arisan.Tak heran, kini banyak tawaran arisan daring. Anda harus cermat agar tak gigit jari.

Arisan via online sedang ngetren. Konsep dan model arisannya beragam. Ada yang berbasis skema arisan model konvensional, hingga skema macam-macam yang justru merambah area abu-abu.

Salah satu penyedia arisan online adalah Arisan Mapan . Mengikuti skema arisan konvensional, Arisan Mapan merupakan arisan barang. Jadi, pemenang arisan akan mendapatkan barang seperti yang diinginkannya.

Teknik arisan model ini tak ubahnya arisan di dunia nyata. Jadi, sejumlah orang membentuk grup dan mendaftar di aplikasi arisan itu. Jumlah peserta tiap grup bisa empat orang hingga sepuluh orang.

Peserta bebas memilih produk yang ada, sesuai dengan keinginan anggota arisan. "Besarnya nilai uang arisan tergantung jumlah anggota dan harga barang," kata Katarina Duhita, PR Manager PT Ruma, pengelola Arisan Mapan. 

Lain lagi dengan arisan online milik Aksara Bersama di Pematang Siantar, Sumatera Utara. Untuk mendapatkan ID, peserta harus menyetor Rp 60.000.

Jika sudah terdaftar, peserta harus merekrut anggota lain. "Jika bisa mengajak anggota, dia dapat Rp 10.000 dari iuran awal," kata Simanjuntak, pengelola arisan Aksara Bersama.

Dengan "sistem berantai" ini, Simanjuntak mengklaim peserta bisa balik modal dan meraup untung. Bahkan, iming-iming perhitungan di website Aksara Bersama, seorang peserta bisa meraih Rp 1 miliar jika merekrut banyak peserta. Wow!

Budi Rahajo, Konsultan Keangan One Shildt Consulting menilai Arisan Mapan relatif masuk akal dan minim risiko. Tapi, "Demi keamanan, pilih ketua yang dapat dipercaya," ujarnya.

Namun, Budi berpesan, agar masyarakat mewaspadai arisan dengan skema piramida berantai. Skema itu berpotensi gagal bayar karena pembayaran berasal dari perputaran uang member. "Sebaiknya hati-hati," ingatnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×