Reporter: Pratama Guitarra | Editor: Herlina Kartika Dewi
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Aneka Gas Industri Tbk merasa percaya diri dengan menargetkan pertumbuhan penjualan pada tahun ini mencapai 10%-15%. Peningkatan itu diantaranya, dihasilkan dari ekspansi pengambangan filling station alias pompa bensin di Indonesia Timur.
Saat ini, Aneka Gas sudah memiliki 90 pompa bensin. Jadi, kalau semua target terpenuhi, produsen oksigen murni dan nitrogen murni itu akan memiliki 100 pompa bensin.
Presiden Direktur Aneka Gas Industri Rachmat Harsono mengatakan penambahan pompa bensin akan dilakukan di Indonesia Timur. Izin pengembangan itu sudah didapat oleh pihaknya dari pemerintah setempat.
“Tahun ini akan menambah menjadi 100 filling station, Indonesia timur kita sudah dapat,” terangnya saat ditemui usai Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS), di Jakarta, Selasa (26/6).
Untuk pengembangan satu Filling Station itu dibutuhkan investasi senilai US$ 1 juta. Dari penambahan pengembangan itu, tahun ini Aneka Gas Industri menyiapkan belanja modal sebesar Rp 150 miliar-Rp 200 miliar.
Asal tahu saja, Aneka Gas Industri merupakan perusahaan yang bergerak di bidang gas oksigen murni dan nitrogen murni. Jadi sejauh ini, kontrak terbanyak Aneka Gas Industri untuk Rumah Sakit.
Adapun rinciannya, kata Rachmat, 25% sudah terkontrak dengan Rumah Sakit, dimana 70% Rumah Sakit yang ada di Indonesia merupakan kliennya baik swasta maupun BUMN. Selain itu, 25% kontrak dengan retail.
“Kemudian selebihnya filling station, infrastruktur baja, makanan dan minuman,” terangnya. Salah satu perusahaan yang sudah melakukan kontrak dengan Aneka Gas Industri adalah, PT Indofood, PT Wilmar, dan PT Musimas.
Berkenaan dengan target pendapatan, pihaknya menargetkan pendapatan naik hingga 10%-15% dibanding tahun 2017. Menurut catatan Aneka Gas Industri dalam laporan RUPS pendapatan bersih tahun 2017 mencapai Rp 1,88 triliun.
Selain itu, untuk produksi gas pihaknya juga akan meningkat menjadi 70%. Hal itu lantaran ada penambahan pengembangan filling station.
“Alasannya karena satu demand, dan ada beberapa perusahaan yang nambah kapasitas permintaan gas,” tandasnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News