Reporter: Sugeng Adji Soenarso | Editor: Anna Suci Perwitasari
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Sektor kawasan industri diperkirakan masih tertekan pada awal tahun 2023. Ini disebabkan adanya ancaman resesi yang menghantui di tahun depan, yang diperkirakan menahan sejumlah korporasi berekspansi.
Technical Analyst PT Kanaka Hita Solvera Andhika Cipta Labora mengatakan, prospek kawasan industri masih berat karena dengan adanya ancaman resesi global.
"Perusahaan akan lebih defensif dan tidak banyak melakukan ekspansi bisnis sehingga tidak butuh membeli/menyewa lahan dan ditambah lagi suku bunga naik," kata dia kepada Kontan.co.id, Jumat (9/12).
Oleh sebab itu, ia memperkirakan kinerja emiten kawasan industri cenderung stagnan di kuartal I-2023. Akan tetapi, Andhika memproyeksikan prospek kawasan industri bisa kembali positif apabila terjadi penurunan suku bunga.
Baca Juga: Kawasan Industri Surya Internusa Group di Subang Dilirik Investor Asing
"Karena apabila BI sudah menurunkan suku bunga dan mulai turunnya harga komoditas akan berpeluang untuk membuat saham properti rebound," lanjut Andhika. Dengan demikian, dia menyarankan agar investor yang ingin masuk pada sektor ini lebih kepada jangka panjang.
Andhika pun menilai saham sektor kawasan industri menarik untuk dicermati adalah PT Bekasi Fajar Industrial Estate Tbk (BEST) dengan rekomendasi buy on weakness dengan support Rp 130 dan target penguatan Rp 150.
Selanjutnya, investor bisa melirik PT Surya Semesta Internusa Tbk (SSIA), juga dengan buy on weakness dengan support Rp 276 dan target penguatan Rp 330.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News