Reporter: Dyah Megasari |
JAKARTA. Analis memprediksi, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) akan bergerak mixed dengan kecenderungan menguat. Indeks akan digerakan oleh faktor domestik seperti terbitnya laporan keuangan dan kondisi eksternal atau pasar global.
Purwoko Sartono, Analis Panin Sekuritas mengulas, indeks biasanya mengikuti pola pergerakan bursa regional. Di mana, bursa Asia juga memiliki kecenderungan mengekor Wall Street. Kemarin, Wall Street ditutup menguat oleh testimoni The Federal Reserve soal lanjutan quantitative easing.
"Gejolak politik Eropa tampak menjadi sumber kekhawatiran investor," ujarnya.
Seperti diketahui, selain krisis finansial, Italia kini tengah dihadapkan pada masalah politik. Pemilu Italia dipandang bisa menganggu kestabilan Eropa. Investor khawatir akan kemampuan Italia untuk memegang komitmen pada pengetatan anggaran yang sudah disepakati sebelumnya.
Investor global juga beranggapan walaupun Silvio Berlusconi (anti pengetatan anggaran) dalam polling hanya berada diperingkat kedua suara terbanyak, akan tetapi Berlusconi berpotensi membuat koalisi di senat untuk menolak kebijakan-kebijakan Pier Luigi Bersani. Gejolak politik inilah yang membuat pasar kuatir krisis utang Eropa bisa memburuk lagi.
"Dari sisi teknikal, meski turun tajam, akan tetapi koreksi yang terjadi merupakan koreksi sehat. Kami melihat IHSG hari ini akan bergerak mixed dengan kecenderungan menguat terbatas pada kisaran support-resistance : 4.635-4.685," papar Purwoko.
Kepala Riset eTrading Securities, Betrand Raynaldi, membaca secara teknikal bahwa pelemahan IHSG kemarin menghasilkan sinyal upside Tasuki Gap Bullish Continuation pattern.
"Artinya, ada sinyal yang mengindikasikan bawa IHSG masih akan melanjutkan tren kenaikan. Untuk hari ini diperkirakan IHSG akan mengalami penguatan. Dengan support 4.600 dan resistance 4.750," Betrand.
Adapun saham-saham yang dapat diperhatikan menurut Betrand adalah BMRI, BTPN dan UNTR.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News