kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   12.000   0,80%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Analis: Window dressing berpotensi memoles IHSG lebih bagus di akhir tahun


Senin, 05 November 2018 / 20:38 WIB
Analis: Window dressing berpotensi memoles IHSG lebih bagus di akhir tahun
ILUSTRASI. Bursa Efek Indonesia


Reporter: Willem Kurniawan | Editor: Handoyo .

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada perdagangan Senin (5/11) ditutup menguat 0,24% atau setara 14,30 poin pada level harga 5.920. Namun, bila dilihat secara year to date IHSG sudah terkoreksi turun sebanyak 6,85%. Isu perang dagang mewarnai penurunan IHSG pada pertengan tahun dan tinggal menyisakan satu kuartal lagi sebelum akhir tahun.

Analis Panin Sekuritas, William Hartanto mengatakan jika pada akhir tahun IHSG akan berada di level yang cukup bagus. Penguatan itu didukung oleh sentimen positif dari rupiah yang stabil dan window dressing kuarta empat yang sering kali dimanfaatkan untuk mempecantik portofolio. "Diprediksi akan menguat seperti yang selama ini terjadi setiap tahunnya," kata William, Senin (5/11).

Sementara, Kepala Riset Paramitra Alfa Sekuritas, Kevin Juido pekan lalu mengatakan jika berinvestasi pada tahun 2018 memang harus sedikit lebih membutuhkan kesabaran dibanding 2017 karena memang sentimen-sentimen pelemahan lebih banyak disebabkan oleh faktor external salah satunya perang dagang. 

"Jadi tahun ini butuh kesabaran untuk berinvestasi. Berbeda dengan tahun 2017, rupiah tidak terlalu signigikan melemahnya kisaran Rp 13.220-Rp 13.700. Sekarang baru setahun saja bisa naik sampai Rp 2000 dan ini menjadi kehawatiran asing yang melihat dari sisi stabilitas keuangan," kata Kevin.

Tetapi, yang perlu dicermati oleh investor ialah memilih saham yang memiliki fundamental bagus. Saat asing keluar, baiknya membeli saham-saham dengan fundamental yang baik dan cukup murah, sehingga resiko asing keluar bisa diminimalisir. Itu lebih baik ketimbang membeli saham-saham gorengan atau sepekulasi, menyebabkan kerugian yang sangat signifikan ketika terjadi penurunan.

Analis BCA Sekuritas, Achmad Yaki menilai, jika IHSG sudah rally sejak dari akhir tahun 2016 sampai awal Januari 2018, sehingga IHSG sudah cukup bullish. "Bisa dibilang ini bukan penurunan, tetapi cenderung ada kekosongan pada area support. Sebenarnya tidak ada masalah, masih ok dan secara fundamental masih cukup baik untuk data-data ekonomi masih bagus. Hanya saja yang menjadi pekerjaan rumah ada pada pelemahan rupiah," kata Achmad.

Ketiganya sepakat jika rilis ekonomi dan pertumbuhan yang positif akan mendongkrak kinerja IHSG di akhir tahun, yang dimana juga didukung adanya window dressing pada akhir kuartal yang berpotensi memoles IHSG.

Kevin optimis akhir tahun IHSG berada di level 6.100, meski dari sisi moderat berada pada level 6.000. Sementara, menurut Achmad window dressing masih bisa menjadi andalan karena akan dimanfaatkan untuk mempercantik portofolio dengan perkiraan IHSG berada pada level 6.050 sampai level 6.120. Sedangkan William, memperkirakan proyeksi akhir tahun IHSG 6300 - 6500 dengan support di 5800.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×