Reporter: Maggie Quesada Sukiwan | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie
JAKARTA. Meskipun hari ini rupiah berhasil menguat, tren pelemahan rupiah masih terjadi. Sebab, belum ada aspek fundamental kuat dari dalam negeri yang mampu membuat tren berbalik arah.
Di pasar spot Senin (15/6), rupiah menguat tipis 0,06% dibandingkan hari sebelumnya menjadi Rp 13.326. Sayang, kurs tengah rupiah Bank Indonesia (BI) melemah 0,12% ke Rp 13.333.
Nizar Hilmy, Analis PT SooGee Futures mengingatkan belum ada data perekonomian Indonesia yang dapat berdampak positif sekaligus signifikan terhadap tren rupiah. Oleh karena itu, lanjutnya, pemerintah harus mendongkrak kebijakan fiskal. Misalnya dengan meningkatkan pembangunan infrastruktur dan ekspor guna menjaring para investor.
"Soalnya dari sisi kebijakan moneter, yaitu BI sudah mentok. Kalau suku bunga turun, takutnya rupiah tertekan. Perekonomian lesu masa suku bunga naik?" katanya kepada KONTAN, Senin (15/6).
Nizar memprediksi, rupiah rentan terkoreksi pada Selasa (16/6). Sebab, pelaku pasar mengantisipasi pertemuan Federal Open Market Committee (FOMC) oleh Bank Sentral Amerika (The Fed) untuk menentukan kapan rencana kenaikan suku bunga Negeri Paman Sam dieksekusi. Pertemuan tersebut berlangsung Kamis (18/6) mendatang.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News