Reporter: Dyah Ayu Kusumaningtyas | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie
JAKARTA. Setelah beberapa hari mengalami tekanan, beberapa analis memprediksi, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada perdagangan hari ini (22/5) berpeluang rebound. Hal ini berdasarkan penilaian bahwa indeks sudah beberapa kali menembus level support.
Analis Sinarmas Sekuritas, Jansen Kustianto, menjelaskan, jika dilihat secara teknikal, IHSG juga sudah oversold. "Terbuka kemungkinan akan adanya teknikal rebound, pada kisaran 3.912-3.965," kata Jansen, Selasa (22/5). Dia bilang, pernyataan dari Perdana Menteri China untuk menjaga pertumbuhan ekonomi China menimbulkan spekulasi akan adanya perlonggaran kebijakan moneter. "Hal tersebut bisa memberikan sentimen pada indeks," ungkapnya.
Kepala Riset Universal Broker, Satrio Utomo memperkirakan IHSG akan bergerak flat dengan kecenderungan naik pada kisaran 3.900-3.960. Menurutnya, IHSG akan memberikan sinyal bullish bila mampu ditutup diatas 3.960. "Jika mampu menembus level terebut, potensi kenaikannya ke arah 4.075-4.125," tambah Satrio, Selasa (22/5).
Kenaikan Indeks Dow Jones Industrial Average (DJIA) di perdagangan tadi malam, diharapkan memberikan katalis positif untuk mendukung teknikal rebound IHSG. Asal tahu saja, setelah para pemimpin G8 mengeluarkan pernyataaan mengenai dukungannya terhadap masalah yang dihadapi Yunani, DJIA melesat 1,09% sampai akhir perdagangan. "Dow Jones berhasil menembus level psikologisnya di 12.500," kata Satrio.
Dia menambahkan, IHSG akan terus reli, jika Indeks Hang Seng pada perdagangan hari ini, bisa ditutup di atas kisaran 18.985-19.139 dan rebound lanjutan pada IHSG sangat bergantung pada berakhirnya tekanan jual investor yang terus berlangsung sampai penutupan perdagangan kemarin.
Satrio merekomendasikan investor melirik beberapa saham yang sudah berada di level supportnya, seperti SMGR, BBRI, ASII, dan UNTR.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News