kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.539.000   0   0,00%
  • USD/IDR 15.740   20,00   0,13%
  • IDX 7.492   12,43   0,17%
  • KOMPAS100 1.159   4,94   0,43%
  • LQ45 920   6,72   0,74%
  • ISSI 226   -0,39   -0,17%
  • IDX30 475   4,06   0,86%
  • IDXHIDIV20 573   5,12   0,90%
  • IDX80 133   0,95   0,72%
  • IDXV30 141   1,37   0,98%
  • IDXQ30 158   1,02   0,65%

Analis : Saham unsuspensi belum cocok untuk investasi


Kamis, 12 Juli 2018 / 22:56 WIB
Analis : Saham unsuspensi belum cocok untuk investasi
ILUSTRASI. Indeks Harga Saham Gabungan


Reporter: Intan Nirmala Sari | Editor: Herlina Kartika Dewi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Sejak Juni hingga saat ini, Bursa Efek Indonesia (BEI) telah mencabut suspensi atau penghentian sementara perdagangan saham beberapa emiten. Beberapa saham tersebut adalah GLOB, YULE, BNBR, INDR dan TRIO.

Lalu, bagaimana prospek emiten-emiten tersebut, usai diizinkan melantai kembali di pasar bursa? 

Analis Semesta Indovest Sekuritas Aditya Perdana Putra mengingatkan agar investor mewaspadai kondisi likuiditas di saham-saham unsuspensi tersebut.

"Secara ringkas, tentu investor harus mewaspadai itu, juga dari sisi volumenya," kata Aditya kepada Kontan.co.id, Kamis (12/7).

Menurutnya, alasan dari disuspensinya saham-saham tersebut sudah cukup jelas. Sehingga, investor perlu memperhatikan tingkat volume di saham-saham tersebut jika ingin melakukan trading harian.

"Untuk investasi, tentunya saham-saham ini belum cocok," jelasnya.

Meskipun begitu, jika harus merekomendasikan dari lima saham tersebut, Aditya menyarankan investor untuk melirik INDR dan GLOB.

Saham INDR tercatat sempat melesat usai dibuka pada 21 Juni 2018 di level Rp 8.350 per saham. Namun, pada perdagangan Kamis (12/7) saham INDR ditutup melemah 1,90% di level Rp 6.450 per saham. 

Sedangkan saham GLOB dibuka pada level Rp 456 per saham pada 6 Juni 2018, dan pada perdagangan Kamis (12/7) ditutup menguat 7,14% dengan harga Rp 195 per saham.

Sebagai informasi suspensi saham PT Global Teleshop Tbk (GLOB) dicabut pada 6 Juni 2018, karena telah menyampaikan Laporan Keuangan Tahunan Auditan (LKT) per Desember 2017, Laporan Hasil Public Expose Insidentil, LKT Auditan per Desember 2015 dan keterlambatan penyampaian LKT per Desember 2015.

Suspensi PT Yulie Sekuritas Indonesia Tbk (YULE) dibuka pada 8 Juni 2018. Alasan disuspensi, karena sekuritas belum memenuhi ketentuan modal kerja bersih diseusaikan (MKBD) sebesar Rp 25 miliar.

Untuk PT Bakrie & Brothers Tbk (BNBR) suspensi baru dicabut kembali pada 10 Juli 2018. Penyebab emiten Bakrie Group tersebut disuspensi karena, harga saham emiten anjlok hingga 32,69% usai reverse stock.

Sedangkan suspensi PT Indo Rama Synthetics Tbk (INDR) dibuka sejak 25 Juni 2018. Penyebab emiten itu disuspensi karena adanya peningkatan harga kumulatif signifikan pada saham INDR. Sehingga, bursa merasa perlu melakukan proses cooling down di pasar tunai dan pasar reguler.

Suspensi saham PT Trikomsel Oke Tbk (TRIO) dicabut pada 25 Juni 2018. Sebelumnya, emiten disuspensi karena terlambat menyampaikan laporan keuangan akhir 2017, dan baru diserahkan pada 20 Juni 2018.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


Survei KG Media

TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×