Reporter: Dea Chadiza Syafina | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie
JAKARTA. Dalam waktu dekat, salah satu perusahaan sub sektor jasa konstruksi akan melaksanakan penawaran umum saham perdana atau initial public offering (IPO). Dia adalah PT Acset Indonusa. Rencananya, Acset Indonusa menawarkan sebanyak-banyaknya 150 juta lembar saham atau 30% dari jumlah modal yang ditempatkan dan disetor penuh. Harga IPO yang ditawarkan berada pada rentang harga Rp 2.200-Rp 2.750 per saham.
Bagaimana prospek saham Acset ke depannya?
Analis Trust Securities Reza menilai, saham sektor infrastruktur, khususnya jasa konstruksi, masih memiliki peluang untuk terus menguat di sepanjang tahun ini. Hal tersebut dapat dilakukan dengan syarat pemerintah dapat memberikan kemudahan untuk perizinan pembangunan properti dan konstruksi.
"Kemudahan perizinan pembangunan properti dan konstruksi akan berdampak positif pada perusahaan jasa konstruksi sektor swasta," kata Reza.
Menurut Reza, secara rata-rata rasio harga saham per pendapatan atau price to earning ratio (PER) emiten sektor jasa konstruksi dengan acuan laporan keuangan kuartal pertama 2013 adalah 29,27 kali. Rinciannya PT Adhi Karya (Persero) Tbk (ADHI) memiliki PER 27,10 kali, PT Nusa Konstruksi Enjiniring Tbk (DGIK) 14,12 kali, PT Jaya Konstruksi Manggala Pratama Tbk (JKON) 26,83 kali dan PT Pembangunan Perumahan (Persero) Tbk (PTPP) 24,38 kali.
PT Surya Semesta Internusa Tbk (SSIA) memiliki PER 9,75 kali, PT Total Bangun Persada Tbk (TOTL) 22,45 kali, PT Wijaya Karya (Persero) Tbk (WIKA) 99,04 kali dan PT Waskita Karya (Persero) Tbk (WSKT) 10,48 kali. Berdasarkan data Bursa Efek Indonesia (BEI), secara tahunan (year-to-date) indeks sektoral infrastruktur sendiri sudah meningkat 23,61 kali.
Nah, menurut Reza, posisi Acset sendiri berada di antara WIKA dan ADHI. Penjelasannya begini. Pendapatan usaha CASS sendiri selama tahun 2012 mencapai Rp 669,90 miliar dan laba bersih mencapai Rp 52,24 miliar.
Berdasarkan asumsi laba bersih yang akan didapatkan perseroan di akhir 2013, kata Reza, maka PER Acset berada di posisi 15-19,6 kali. Dengan asumsi PER tersebut dibandingkan dengan PER industri, maka nilainya cukup rendah dibandingkan emiten sejenis yang telah lebih dahulu melantai di BEI.
"Sehingga, menurut saya, saham IPO Acset cukup prospektif untuk dikoleksi investor," ujar Reza.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News