kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45920,31   -15,20   -1.62%
  • EMAS1.345.000 0,75%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Analis Rekomendasikan Beli Saham PGAS, Simak Ulasannya


Sabtu, 26 Maret 2022 / 16:45 WIB
Analis Rekomendasikan Beli Saham PGAS, Simak Ulasannya


Reporter: Hikma Dirgantara | Editor: Tendi Mahadi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Perusahaan Gas Negara Tbk (PGAS) berhasil membukukan kinerja yang apik sepanjang 2021. Dari sisi topline, emiten pelat merah ini mencatatkan pendapatan sebesar US$ 3,03 miliar. Perolehan tersebut naik 5,23% dibandingkan pendapatan 2020 yang sebesar US$ 2,88 miliar.

Selain kinerja topline yang tumbuh, kinerja bottomline PGAS juga berhasil catatkan raihan yang moncer. PGAS membukukan laba bersih senilai US$ 303,82 juta di 2021. Realisasi ini membaik dari tahun lalu dimana PGAS mencetak kerugian bersih sebesar US$ 264,77 juta

Analis Panin Sekuritas Timothy Wijaya mengatakan, kinerja PGAS tersebut sudah inline dengan proyeksinya maupun pasar. Realisasi tersebut memenuhi 102,2% dari proyeksi Panin Sekuritas dan memenuhi 99,2% dari konsensus. 

Sementara untuk laba bersih, perolehan PGAS masih di bawah estimasi Panin Sekuritas karena baru memenuhi 93,2% dari proyeksi. Tapi, berhasil di atas estimasi pasar karena telah mencapai 111,3% dari konsensus. 

Baca Juga: Begini Rekomendasi Saham Indocement (INTP) dari Ciptadana Sekuritas

“Kenaikan laba bersih PGAS didorong oleh kenaikan laba dari ventura bersama serta pembalikan sengketa pajak masing-masing sebesar US$ 90 juta dan US$ 65 juta. Kini, provisi atas sengketa pajak tersisa 2 kasus, dengan potensi pembalikan maksimal US$ 10 juta,” kata Timothy dalam risetnya pada 22 Maret. 

Pada tahun ini, Timothy melihat pertumbuhan kinerja PGAS berpotensi meningkat signifikan. Hal ini tercermin dari target manajemen di 2022, di mana oil transportation ditargetkan meningkat ke 51,39 MMBOE atau tumbuh lebih dari 1.300% secara year on year. Pertumbuhan ini memperhitungkan transportasi dari Blok Rokan yang ditargetkan beroperasi penuh pada kuartal II-2022. 

Selain itu, gas distribution juga diekspektasikan meningkat ke 1.038 BBTUD atau naik 19% yoy. Hal tersebut didorong oleh beroperasinya lapangan Jambaran Tiung Biru (JTB) pada bulan Mei mendatang yang mampu mendistribusikan gas sebesar 140 BBTUD melalui pipa Gresik - Semarang. 

Pada tahun ini, manajemen PGAS telah menganggarkan belanja modal atawa capital expenditure (capex) senilai US$ 764 juta. Mayoritas capex akan digunakan untuk pengembangan downstream seperti pembangunan jaringan gas (jargas) rumah tangga dan juga ritel kecil. 

“Proyek ini diekspektasikan dapat membuat biaya distribusi gas ke masyarakat menjadi lebih kompetitif. Selain itu, belanja modal PGAS juga dialokasikan untuk mengembangkan teknologi liquefaction untuk memperoleh liquified natural gas (LNG) sendiri,” imbuh Timothy. 

Baca Juga: Bagi Dividen, Simak Rekomendasi Saham Indo Tambangraya (ITMG)

Seiring dengan mulai beroperasinya jaringan pipa Blok Rokan dan Gresik-Semarang yang akan meningkatkan volume distribusi gas, potensi pengembangan usaha strategis, serta peningkatan konsumsi dari industri dan pembangkit listrik, Timothy masih mempertahankan outlook yang positif untuk PGAS.  

Hanya saja, ia mengingatkan bahwa Average Selling Price (ASP) PGAS ditentukan oleh kebijakan pemerintah. Hal ini membuat PGAS tidak dapat memaksimalkan momen kenaikan harga komoditas secara umum.

Saat ini, Timothy memberi rekomendasi beli untuk saham PGAS dengan target harga Rp 2.100 per saham.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×