kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.526.000   -2.000   -0,13%
  • USD/IDR 16.240   -40,00   -0,25%
  • IDX 7.037   -29,18   -0,41%
  • KOMPAS100 1.050   -5,14   -0,49%
  • LQ45 825   -5,35   -0,64%
  • ISSI 214   -0,85   -0,40%
  • IDX30 423   -1,15   -0,27%
  • IDXHIDIV20 514   0,87   0,17%
  • IDX80 120   -0,69   -0,57%
  • IDXV30 125   1,36   1,09%
  • IDXQ30 142   0,26   0,18%

Analis: Rekomendasi netral saham MABA


Minggu, 23 Juli 2017 / 20:59 WIB
Analis: Rekomendasi netral saham MABA


Reporter: Dede Suprayitno | Editor: Dupla Kartini

JAKARTA. Upaya pemerintah menggenjot wisatawan luar negeri terus dilakukan. Misalnya saja dengan membuka rute-rute penerbangan baru. Tahun ini saja, Kementerian Perhubungan menargetkan 20 juta kunjungan wisatawan luar negeri masuk ke Indonesia lewat ekspansi rute internasional itu.

Meski ada potensi peningkatan, lalu bagaimana potensi dari emiten yang bergerak dibidang industri perhotelan?

Kebijakan pemerintah dalam rangka mendatangkan wisatawan, terutama mancanegara, akan memberikan dampak positif bagi industri pariwisata.

"Dengan tingkat okupasi kamar, restoran, maupun ruang serbaguna yang tinggi, maka kinerja emiten perhotelan ke depannya akan positif," kata Muhammad Nafan Aji analis Binaartha Parama Sekuritas kepada KONTAN, Sabtu (22/7).

Selain kemampuan daya beli, dia menilai tingkat pertumbuhan ekonomi, baik dari dalam negeri maupun dalam skala global yang cenderung stabil akan memberikan pengaruh. "Kondisi stabilitas politik dan keamanan dalam negeri yang kondusif juga," lanjutnya.

Diantara emiten perhotelan yang ada di Bursa Efek Indonesia (BEI), ada PT Marga Abhinaya Abadi Tbk (MABA). Misalnya saja secara teknikal, MABA terlalu fluktuatif sehingga BEI sempat melakukan suspensi terhadap saham emiten ini.

Setelah suspensinya dicabut, harga sahamnya masih menanjak. Terlihat pola three outside up candlestick pattern pada daily chart sehingga dalam jangka pendek harga sahamnya berpotensi menguat dan menuju ke level resisten di harga 1715.

Namun demikian, secara fundamental, MABA mencetak rugi bersih Rp 33,5 miliar mengingat beban operasionalnya yang membesar. Selain itu, MABA juga memiliki utang yang cukup besar. Hal ini terlihat dari debt to equity ratio (DER) sebesar 5,52.

"Mudah-mudahan dengan iklim pariwisata Indonesia ke depan yang semakin kondusif mampu memberikan momentum positif bagi MABA dalam meningkatkan kinerja perseroannya," kata dia.

"Saya melihat bahwa jumlah demand pada saham ini lebih banyak, sehingga para pelaku investor beramai-ramai mengoleksiknya," lanjutnya. Nafan merekomendasikan netral saham MABA dengan target harga 1.715.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective Bedah Tuntas SP2DK dan Pemeriksaan Pajak (Bedah Kasus, Solusi dan Diskusi)

[X]
×